tulisan teorum 13.  

Posted by Taufan Blog's

Bengawan Solo Yang Penuh Emas.

Bengawan Solo yang masa kini terbentuk sekitar empat juta tahun yang lalu dan telah menjadi saksi bisu perjalanan sejarah manusia. Kehidupan pra sejarah di Sangiran dipercaya hidup dengan menggantungkan diri pada kesuburan salah satu cabang sungai ini. Sungai yang menjadi ikon kota Solo inipun ikut menjadi saksi perjalanan hidup manusia dari semenjak Kerajaan Mataram Kuno, Majapahit, Pajang, Mataram Islam, hingga Kraton Kasunanan Surakarta.

Perburuan emas di perairan Bengawan Solo di Bojonegoro, Jawa Timur, yang dilakukan warga asal Ngawi, masih terus berlanjut.

"Berburu emas bagi warga asal Ngawi di daerah Bengawan Solo, sudah menjadi pekerjaan mereka. Dilarang di satu tempat, mereka akan pindah ke tempat lainnya juga di kawasan Bengawan Solo," kata Kapolsek Kalitidu, AKP Wijianto, Minggu (8/11).

Muspika Kecamatan Kalitidu sempat mengeluarkan larangan warga di luar Bojonegoro, mencari harta emas di perairan Bengawan Solo di Desa Ngraho, Kecamatan Kalitidu.

Perburuan harta emas di dasar sungai terpanjang di Jawa itu, dilakukan sedikitnya 50 warga asal Ngawi sejak awal Agustus lalu yang akhirnya diikuti warga di wilayah setempat.

Meski ada larangan, sebagian warga asal Ngawi, masih tetap melakukan perburuan emas di perairan Bengawan Solo, dengan berpindah ke Desa Sudu, Kecamatan Kalitidu.

Menurut keterangan perangkat Desa Ngraho, Kecamatan Kalitidu, Rahardi, para pemburu harta karun asal Ngawi tersebut pindah ke Desa Sudu, karena meyakini perairan Bengawan Solo di wilayah setempat, menyimpan benda berharga.

Dalam sejarah yang ada wilayah setempat di Desa Sudu, merupakan lokasi ajang peperangan Ario Penangsang di jaman kerajaan Jipang Panolan.

Rahardi tidak bisa sepenuhnya melarang warga asal Ngawi mencari emas di wilayahnya. "Karena berpindah-pindah tempat itu, kami kesulitan melakukan pengawasan," katanya.

Perburuan emas di Desa Ngraho, masih tetap berlanjut. Puluhan warga tetap mencari emas di dasar Bengawan, yang airnya mulai meningkat akibat hujan di daerah atasnya.


Baik warga asal Ngawi dan di wilayah setempat berhasil memperoleh sejumlah perhiasan emas, dalam bentuk butiran, serpihan, dan cuping emas. "Mereka memiliki peta yang diperkirakan menyimpan benda berharga itu," kata Camat Kalitidu, Nurul Aizah.

Nurul mengaku, sebagian pemburu emas asal Ngawi tersebut, mulai bergeser ke Desa Sudu, setelah muncul larangan berburu emas di Desa Ngraho.

"Kami masih melakukan pemantauan perburuan di Sudu, kalau memang meresahkan warga setempat ya tetap kami larang," katanya menegaskan. 
http://regional.kompas.com/read/2009/11/08/13013560/Menurut.Sejarah.Bengawan.Solo.Penuh.Emas

This entry was posted on Minggu, 03 Juni 2012 at 06.41 . You can follow any responses to this entry through the comments feed .

0 komentar

Posting Komentar