TUGAS TEORUM 2  

Posted by Taufan Blog's in

TOKOH PEMIMPIN OTOKRATIS .

Teori Otokratis dalam Kepemimpian Pemerintahan
Teori otokratis adalah teori bagaimana seorang pimpinan pemerintahan dalam menjalankan tugasnya bekerja tanpa menerima saran dari bawahan, perintah diberikan dalam satu arah saja artinya bawahan tidak diperkenankan membantah, mengkritik, bahkan bertanya.

- SOEHARTO.
Jenderal Soeharto ditempatkan oleh perubahan dratis dan disertai kekerasan pada posisi kepemimpinan. Berlatar belakang militer, memegang komando tetapi sekaligus juga cerdas dan tegas. Estafet kepemimpinan nasional jatuh kepadanya. Represi Bung Karno terutama karena dibuat ganas, keras, dan kejam oleh PKI membuahkan kekuatan dan gerakan kontraporduktif yang sekaligus menjatuhkan kedudukannya. Masuk akal alias logis jika perubahan besar terjadi. Beruntunglah TNI berideologi negara Pancasila, bersendikan UUD 1945, membela negara kesatuan dan berakar sejarah laskar rakyat. Itu latar belakang doktrin dwifungsi dan didirikannya organisasi politik baru yang berupa kekaryaan.

Dengan pemahaman yang diasumsikan bahwa masalah ideologi telah selesai dan solid disertai pula pandangan dan sikap pragmatis terjadilah perubahan orientasi dan prioritas agenda dan program nasional. Sebutlah dari politik dan berpolitikan ke kerja nyata untuk memperbaiki perikehidupan sosial ekonomi negara dan masyarakat dan mengambil sikap terbuka sehingga bisa memanfaatkan sumber hubungan, bantuan dan kerja sama internasional. Adalah kecerdasan Presiden Soeharto dan keterbukaannya yang tahu diri sehigga dapat direkrut para pembantu pada tingkat menteri yang dalam bidang ekuin dan bidang lain memberikan kualitas kompetensi profesional dan teknokratis. Perbaikan dalam perikehidupan sosial ekonomi rakyat dan negara berubah pesat secara positif. Jika pemerintah dan pemerintahan waktu itu adalah otokratis, otokrasi itu sekaligus teknokratis dan kompeten.

Soeharto dianggap telah menjalankan kekuasaan dengan tangan besi juga seorang tokoh kontroversial dalam kaitannya dengan masalah hak asasi manusia dan Timor Leste. Banyak pihak yang tidak sepakat dengan pendekatannya. Soeharto juga telah menciptakan stabilitas di Indonesia. Kemudian, dia membawa stabilitas itu ke negara-negara tetanggal di ASEAN. Karena itu, para pemimpin ASEAN berterima kasih kepada Soeharto.

Tokoh peristiwa Malapetaka 15 Januari 1974 (Malari), Hariman Siregar, menilai Soeharta sebagai pemimpin negara yang sangat diktator. “Saya ini orang yang paling dicederai oleh Soeharto. Saya diseret ke penjara, ayah saya meninggal saat saya dipenjara, istri saya sakit dan kembar saya meninggal,” kata Hariman.[1]

Hariman mengatakan, Soeharto adalah seorang pemimpin diktator yang percaya bahwa pembangunan dapat dicapai dengan kekerasan dan mengabaikan rakyat. “Merasa seorang militer, maka dia lindas saja kami semua. Semua orang-orang kritis dimasukkan ke penjara. Hanya Ali Sadikin saja yang dia agak ragu-ragu,” kata Hariman.

Di mata yang sedih dan merasa kehilangan, Soeharto dipandang sebagai orang yang telah berjasa dalam mengangkat bangsa ini dari keterpurukan ekonomi pada masa Orde Lama. Melalui kekuasaan yang digenggamnya selama 31 tahun, ia sempat membuat Indonesia maju dan dikagumi negara-negara lain. Bagi kelompok ini, di akhir masa pemerintahannya Soeharto memang melakukan kesalahan, tetapi kesalahan itu tidak menghapuskan jasa-jasanya yang telah dibuat selama ini.

Di mata yang setengah tidak peduli, Soeharto dianggap sebagai penanggung jawab utama ambruknya perekonomian Indonesia dewasa ini. Mereka menganggap maraknya korupsi, kolusi, dan nepotisme pada masa pemerintahan Soeharto itu sebagai biang keladi terjadinya krisis ekonomi yang mendera Indonesia sejak akhir tahun 1997 sampai dengan saat ini.

Sementara itu, yang sama sekali tidak mau tahu, sebagian besar adalah orang-orang atau sanak keluarga dari orang-orang yang dihukum mati, terbunuh, atau dijebloskan ke dalam penjara selama bertahun-tahun dengan tuduhan termasuk kelompok Soekarnois, atau anggota dan simpatisan Partai Komunis Indonesia (PKI). Setelah Soeharto mundur dari jabatannya, kelompok yang dijadikan kambing hitam atas peristiwa pembunuhan ketujuh Pahlawan Revolusi pada tahun 1965 itu bangkit kembali dan mencoba meluruskan sejarah. Mereka yang disingkirkan dengan cara tumpas kelor itu mencoba merangkaikan kembali potongan-potongan fakta dari peristiwa yang terjadi pada tahun 1965 itu.

Selain mereka masih ada kelompok lain, yakni orang-orang yang dipenjarakan dan diisolasi pada masa pemerintahan Orde Baru dengan alasan yang berbeda-beda, termasuk diantaranya kelompok yang menamakan diri Petisi 50.

Hal yang menarik, Soeharto yang memproklamasikan rezimnya sebagai rezim Orde Baru bekerja dengan fokus. Ia sungguh-sungguh memilih skala prioritas dan berkonsentrasi pada persoalan dalam negeri, khususnya pertanian dan infrastruktur. Soeharto berkeliling nusantara, menyeberangi laut, meniti jembatan untuk menyapa rakyat di seluruh pelosok. Ia turun langsung ke sawah dan kebun, berdialog dengan petani, bahkan memberikan petunjuk bagaimana menangani hama dan masalah tanaman.

Ia mencintai petani, peternak, bahkan para penyuluh dan periset pertanian. Soeharto mencanangkan revolusi hijau untuk melipatgandakan produk pertanian. Ia bangun bendungan atau pengairan yang dapat membuat petani tidak kekurangan air. Ia dirikan pabrik pupuk agar petani meraih angka produksi optimal.

Dalam banyak kesempatan berbicara kepada pers, yang waktu itu masih dibolehkan duduk berdekatan dengannya, Soeharto selalu menyatakan bahwa sebuah bangsa tidak mungkin membangun kalau perut rakyatnya lapar. Sebuah bangsa besar tidak akan menciptakan stabilitas politik kalau penduduknya tidak makan. Berbagai jeritan, bahkan perkelahian, akan selalu terjadi kalau untuk beli satu liter minyak tanah dan setengah liter beras mesti antre.

Tidak heran kalau ia berkonsentrasi penuh pada aspek ini. Tidak heran pula kalau gubernur dan bupati kerap bisa menumui langsung Soeharto, sang presiden, untuk membahas produksi pertanian. Itu pula yang memunculkan pandangan para pamong, “kalau ingin dekat dengan Soeharto, berprestasilah di bidang pertanian”.

Ketika masalah dalam negeri benar-benar tertangani, dan tatkala keamanan nasional sungguh berada dalam genggamannya, barulah Soeharto mulai berkunjung ke luar negeri. Urusan luar negeri lebih banyak ditangani Menteri Luar Negeri Adam Malik. Langgamnya sangat berbeda dengan rezim-rezim sesudah ia berkuasa.

Hal yang membuat nama Soeharto melambung adalah ketika ia memilih Satelit Palapa untuk mengatasi persoalan telekomunikasi nasional. Komunikasi warga antarpelosok, sekadar menyebut salah satu contoh, dapat dilakukan dengan mudah. Telepon engkol dipensiunkan, orang tidak perlu berteriak dengan tone 10 ketika berbicara interlokal. Prestasi ini ia raih setelah sembilan tahun menjadi presiden.

Berkat ekspor migas, ia peroleh uang cukup untuk membangun puskesmas, sekolah inpres, bendungan, jalan raya, tanggul, dan sebagainya. Ia memupolulerkan program keluarga berencana dan transmigrasi. Lalu, untuk menerima tamu-tamunya, ia membangun peternakan di Tapos. Ini menarik, sebab tamu-tamunya bukan diajak ke istana yang mewah dan sejuk, tetapi diajak berjalan di kawasan peternakan, melihat bagaimana hewan diternakkan. Ia terkesan sangat ahli, sebab dapat menerangkan masalah hewan secara detail.

Bergaul dengan petani, peternak, dan nelayan inilah yang membuat Soeharto dekat dengan rakyatnya. Ia tahu denyut kehidupan rakyat, sebab berada ditengah-tengah mereka. Ia tahu apa keinginan rakyat, sebab ia turun ke sawah untuk berbicara langsung dengan rakyat yang polos.

Puncak prestasi Soeharto dicapai tahun 1984 tatkala Indonesia meraih swasembada beras, sebab sebelumnya Indonesia adalah pengimpor beras terbesar di dunia, kendati menjadi negara agraris. Badan PBB di bidang pangan, FAO memberikan penghargaan kepada Soeharto dan Indonesia atas prestasi monumental ini. Produksi padi Indonesia ketika itu mencapai 33.889.862 ton, produktivitas 3,66 ton per hektar.[2]

Akan tetapi, semua prestasi ini bukan tanpa ongkos. Rezim Orde Baru Soeharto menumpas demokrasi dan merintangi kebebasan berpendapat. Soeharto menyuruh tutup surat kabar, membredel majalah yang kritis, atau berani mengkritik dia secara terbuka. Orang-orang yang berbeda pendapat dengan Soeharto diarahkan ke pojok dan tidak diberi angin sama sekali.

Begitu parahnya pemojokan itu sehingga sejumlah warga enggan atau takut berhubungan dengan orang-orang yang secara terang-terangan berseberangan dengan Soeharto, sebutlah misalnya Petisi 50. Orang-orang yang berprestasi, tetapi berbeda pandangan dengan Soeharto, seperti Ali Sadikin, ditepikan.

Demokrasi pun sangat tidak berkembang. Pemilu memang dilakukan lima tahun sekali, tetapi dalam iklim tidak demokratis. Dengan sikapnya yang otoriter, pemilu menjadi semacam pengesahan terhadap kelangsungan kekuasaanya saja. Ia melihat, sebuah perpanjangan masa kekuasaan harus dilakukan secara legal, melalui pemilu. Bahwa pemilu itu kemudian menjadi semacam dagelan dan sandiwara politik, itu dua soal yang berbeda.

Pokonya, rezim Orde Baru Soeharto sudah menjalankan pemerintah konstitusi, yakni pemilu lima tahun sekali. Beberapa pembantu dekatnya, yang secara berterus terang meminta ia lebih mengendalikan anak-anak serta cucunya, malah dimarjinalkan. Ini juga yang kemudian memunculkan pendapat, apa bedanya ia dengan raja? Hanya masalah istilah raja dan presiden. Hakikatnya sama, ia otoritarian. Ia diktator, yang berkuasa penuh.

Akan tetapi, terlepas dari semua hal negatif tersebut, Soeharto tetaplah seorang Presiden RI yang besar. Ia, untuk masa sekitar 20 tahun, pernah membuat negeri ini tenteram dan cukup sejahtera. Ia mengajarkan bagaimana sebuah pekerjaan yang fokus mesti dilaksanakan. Ia menunjukkan bahwa masalah pangan tidak bisa dikerjakan secara main-main, harus ditangani sebaik-baiknya, jika menghendaki stabilitas (nasional di bidang ekonomi, keamanan, dan politik).

Aspek menarik lain dari Soeharto adalah gaya ia membangun sebuah wibawa pemerintahan. Ia bisa bijak bicara, bisa sangat halus, tetapi juga bisa sangat keras. Jika perlu menumpas lawan sambil tersenyum. Ia bisa mengatakan tidak ada urusan dengan Belanda, yang mengucurkan bantuan tidak seberapa, tetapi ingin mengatur Republik ini.

Negara-negara tetangga pun sangat hormat kepada Soeharto, termasuk Singapura, Australia, dan Malaysia. Wibawa kuat ini yang tidak tampak pada semua presiden sesudah rezim Soeharto. Semasa Soeharto, mana berani Malaysia bertingkah terhadap Indonesia? Mata uang selalu mempunyai dua sisi, begitu pula Soeharto .

Nama : Taufan Imam Susanto
Kelas : 2 ka 30
npm : 16110830

TUGAS TEORUM 1  

Posted by Taufan Blog's in

Latar Belakang dan Struktur Organisasi

PT. GENERALI INDONESIA.

- Corporate Background.

Generali adalah salah satu perusahaan terkemuka di pasar asuransi dan keuangan global. Perusahaan induk dan prinsipal dari grup ini adalah Assicurazioni Generali, yang memimpin pasar di Italia. Sejak pertama didirikan pada 1831 di Trieste, Perusahaan telah memiliki orientasi internasional.

Dengan didukung oleh 85,000 karyawan, Generali Group memiliki lebih dari 70 juta klien di seluruh dunia dan beroperasi di 68 negara. Daerah operasional utama Perusahaan adalah Eropa Barat, namun beberapa tahun belakangan ini Group telah memasuki pasar Eropa Tengah dan Timur, serta mendirikan kantor di pasar-pasar utama di benua Asia.

Kekuatan dan soliditas finansial senantiasa merupakan fitur dari Assicurazioni Generali. Dengan basis kapital yang kuat dan alokasi aset yang konservatif, Group mendapatkan peringkat yang tinggi dari perusahaan bertaraf internasional. Generali Group merupakan aset manager internasional yang terkemuka dengan total aset yang dikelola lebih dari € 400 milyar. Generali adalah pemain kunci di Eropa Tengah, Asuransi Jiwa terbesar dan dengan kehadiran signifikan di semua negara-negara utama. Generali mendapat peringkat Pertama di Italia dan 19 terbesar perusahaan dunia dalam pemeringkatan tahun 2010 oleh "Fortune Global 500".

Dengan pengalaman selama hampir 200 tahun, Generali Group beroperasi pada semua lini asuransi, dari perlindungan akan risiko massal hingga perlindungan canggih untuk sektor industri, dari asuransi rumah tangga yang sederhana hingga kebutuhan yang lebih kompleks dari perusahaan multinasional di seluruh dunia, melayani jutaan individu maupun pabrik manufaktur raksasa, dan sistem transportasi dan komunikasi. Untuk melayani pelanggan retail, perusahaan kecil dan menengah, dan korporasi besar, Group menjangkau klien di seluruh dunia melalui strategi distribusi multi-channel.

Seiring dengan strategi diversifikasi bisnis, Generali juga memfokuskan diri pada penyediaan perlindungan terhadap individu, melindungi pemasukan mereka, dan mengoptimalkan simpanan mereka melalui produk-produk asuransi jiwa dalam skema individu dan pensiun kelompok. Generali menawarkan solusi yang canggih untuk perusahaan multinasional melalui struktur spesialis yang dinamakan Generali Employee Benefits (GEB) atau Pertanggungan Pegawai Generali, yang berlokasi di Brussels.


- Company Background.

Generali Indonesia Life adalah anak perusahaan Generali Group dan beroperasi dengan lisensi atas nama PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia.

Generali Indonesia memiliki strategi bisnis yang terdefinisi secara jelas: memfokuskan diri pada distribusi antar usaha (business to business), membangun kemitraan seimbang berjangka panjang dengan lembaga keuangan dan distribusi umum, menyediakan produk-produk inovatif superior dan layanan bernilai tambah kepada pelanggan, serta menjadi pemain utama di industri asuransi jiwa di Indonesia.

Sejak didirikannya pada 2008, Generali Indonesia telah berkembang dengan cepat, mendorong jaringan global dan keahlian Group dalam hubungan nasabah asuransi global dan lokal, dan membangun teknologi yang dibutuhkan dan prasarana korporasi yang penting untuk ekspansi di masa datang.

- Core Management Team.

Edy Tuhirman, President Director, Chief Executive Officer

Bapak Edy Tuhirman bergabung dengan Generali Indonesia sebagai Chief Executive Officer setelah menghabiskan lebih dari 20 tahun berkecimpung di industri keuangan dan lebih dari 10 tahunnya mempelopori serta membangun bisnis Bancassurance di Indonesia. Beliau memimpin bisnis Bancassurance di sebuah bank terkemuka. Sebelum melibatkan diri dalam bidang asuransi, selama beberapa tahun beliau menggeluti bidang perbankan ritel dan asset management di beberapa bank terkemuka.

Ia kerap berbagi pengalamannya sebagai pembicara di berbagai forum asuransi dan keuangan dalam hal; direct marketing, investasi, Bancassurance dan asuransi mikro baik pada di dalam maupun di luar negeri.

Beliau memperoleh gelar MBA untuk General Management dari Institute Pengembangan Manajemen Indonesia, Jakarta; gelar S1 untuk Electrical Engineering; CPM (Certified Professional Marketer) dari Asia Pacific Marketing Federation dan FLMI dengan rating “With Distinction”.

Petrus Tatipatta, Chief of Operations

Bapak Petrus Tatipatta telah malang melintang selama lebih dari 14 tahun dalam bidang Asuransi Jiwa – termasuk Individual, Bancassurance dan Employee Benefit/Group Operations - untuk Manulife Indonesia, ING Aetna, and AIG Life.

Ia terlibat dalam pengembangan proses lead integration untuk prosedur, produk dan portfolio, orang dan adminstrasi system untuk employee benefit operations antara Manulife Indonesia dan perusahaan yang terakuisisi (Zurich Indonesia, ING Aetna Life Indonesia dan John Hancock Indonesia).

Keterlibatan lainnya antara lain memimpin proyek merger untuk employee benefit operation dan membangun 7 kantor administrasi AIG di seluruh Indonesia sebagai bagian dari desentralisasi.

Bapak Petrus memiliki S2 dari Universitas Pelita Harapan, Jakarta; CLPHI dan ACS dari Life office Management Association, Atlanta (AS); AAAI-J dari Asosiasi Management Asuransi Indonesia, Jakarta.

Maria Elvida Rita Dewi, Chief Actuary

Ibu Maria Elvida Rita Dewi telah bekerja lebih dari 15 tahun dalam bidang aktuari di beberapa perusahaan: Sun Life Financial Indonesia, Prudential Life Assurance Indonesia, MLC Life Indonesia, Lippo Life.

Sepanjang karirnya ia memimpin dan mendukung kegiatan dalam fungsi aktuari. Ia juga mendukung dalam pengembangan produk, pelaporan dan obyektif strategis perusahaan.

Beberapa dari keterlibatannya adalah Mengembangkan produk untuk mitra Sun Life Financial Indonesia lewat Alternative Distribution Channel dan merombak Agency Channel Products yang ada.

Ia adalah manajer proyek untuk Prudential Life’s Initiatives, antara lain: NB Conservation and Premium Holiday Strategy. Ia juga mengembangkan dan mengimplementasikan produk-produk Unit Link untuk MLC Life Indonesia.

Ibu Maria memiliki S1 untuk Actuarial Mathematic dari University of Indonesia; FSAI (Fellow of the Society of Actuaries of Indonesia); AAAI-J dari Asosiasi Management Asuransi Indonesia, Jakarta dan CLPHI dari Life Office Management Association, Atlanta (AS).

Rommy Rukyanto, Head of IT

Bapak Rommy memiliki lebih dari 12 tahun pengalaman dalam bidang teknologi informasi.

Salah satu dari perannya adalah memimpin dan mengelola proyek pengembangan dan implementasi Astra CMG Life Insurance Core System for Agency Channel. Ia memimpin dan mengelola proyek pengembangan dan implementasi direct marketing system. Implementasi sistem e-services. Dan ia juga melakukan implementasi sistem helpdesk dan sistem customer e-service.

Bapak Rommy memiliki S1 dalam Manajemen Ilmu Informasi dari Universitas Bina Nusantara; MCP Degree dari Microsoft; CLPHI dari Life Office Management Association, Atlanta (AS); dan AAAI-J dari Asosiasi Management Asuransi Indonesia, Jakarta.

Pungkie Indra, Head of HRD


Bapak Pungkie Indra telah bekerja dalam bidang SDM selama sembilan tahun.

Salah satu perannya adalah memimpin dan mengelola proyek SDM berbasis Kompetensi di PT Surya Semesta Internusa Tbk., dan PT Pacific Prestress Indonesia. Ia juga mengembangkan, memfasilitasi dan mendukung implementasi dari perencanaan strategis perusahaan di Surya Internusa Group.

Bapak Pungkie Indra memiliki S1 untuk Engineering dari Universitas Indonesia, Certified Business Management untuk Human Resources Management dari Prasetiya Mulya Institute of Management.

http://www.generali.co.id/id/about-us/tim-manajemen-inti

http://www.generali.co.id/id/about-us/latar-belakang-korporat

http://www.generali.co.id/id/about-us/latar-belakang-perusahaan

Teori Organisasi Umum  

Posted by Taufan Blog's in

Teori Organisasi 5.

- Kesimpulan. (2)

* Beberapa Teori Organisasi lebih menitik beratkan dalam segi tertentu.

- teori organisasi kelasik lebih menitik beratkan pada segi prinsip prinsip dan azas azas yang bersifat universal.
- teori organisasi birokrasi lebih menitik beratkan pada segi hirarki dan peraturan peraturan formal yang berlebihan.
- teori organisasi human relations lebih menitik beratkan peran human relationns sebagai usaha untuk memberikan kesempatan kepada para anggota organisasi untuk membuat keputusan sehingga mereka mempunyai semangat kerja dan disiplin yang tinggi.
- teori perilaku lebih mengutamakan perilaku atau sikap kelakuan dari para anggota organisasi .
- toeri organisasi proses lebih mengutamakan bentuk kerja sama antara para anggota organisasi.
- teori oraganisasi kepemimpinan, isi utamanya adalah memetingkangkan gaya kepemimpinan yang dijalankan oleh pemimpin organisasi.




Taufan Iamam Susanto
NPM : 16110830
' 2 KA 30 "

Teori Organisasi Umum  

Posted by Taufan Blog's in

Teori Organisasi 4

- Kesimpulan .
1 . perlunya organisasi.

Diabad modern sesunggunya organisasi memegang peran penting bagi setiap orang dalam usaha memenuhi kebutuhannya. dengan demikian berorganisasi sudah menjadi kebutuhan manusia modern. sesuai dengan kebutuhan manusia modern yang sangat kompleks , dan untuk memenuhi kebutuhanya yang juga sangat kompleks , manusia membutuhkan organisasi yang bentuk , struktur dan jenis kegiatanya sangat kompleks dan rumit.

2. manusia merupakan faktor yang terpenting.

- Manusia merupakan makhluk tuhan yang sempurna.
- Manusia mempunyai kemauan dan kemampuan untuk berbuat dan membangun .
- Manusia merupakan faktor perangsang ke arah tercapainya tujuan organisasi.
- Manusia merupakan modal utama bagi organisasi.
- Manusia merupakan makhluk sosial yang aampu bermasyarakat dan bekerja sama.
- Manusia mampu berkembang biak dalam cara berfikir,cara hidup dan bermasy.



Taufan Imam Susanto
NPM : 16110830
" 2 KA 30 "

Teori Organisasi Umum  

Posted by Taufan Blog's in

Teori Organisasi 3.

- Teori Kontingensi.

Teori ini disebut juga teori kemungkinan,teori lingkungan atau teori situasi.
setiap organisasi apapun selalu menghadapi situasi tertentu. situasi yang dihadapi setiap organisasi berbeda beda baik organisasi pemerintah , organisasi Niaga , maupun organisasi Sosial. Oleh karena itu Teori Kontingensi berlandaskan pada suatu pemikiran bahwa pengelolaan suatu organisasi dapat berjalan dengan baik dan lancar apabila pemimpin organisasi mampu memperhatikan dan memecahkan situasi tertentu yang sedang dihadapi .


Taufan Imam Susanto.
NPM : 16110830.
" 2 KA 30"

Teori Organisasi Umum  

Posted by Taufan Blog's in

Teori Organisasi 2.

- Macam-macam pengambilan keputusan .

* keputusan Administratif.
keputusan yang dibuat oleh pucuk pimpinan (Top Manager) ,yang memuat ketentuan ketentuan pokok atau kebijaksanaan umum .

* keputusan Eksekutif.
keputusan yang dibuat oleh pimpinan / manager Tingkat Menengah yang memuat program program untuk melaksanakan keputusan administratif.

* keputusan Operatif.
keputusan yang dibuat oleh manajer tingkat bawah yang merupakan pelaksanaan atas keputusan eksekutif.

untuk mengambil keputusan yang baik tidak mudah , tetapi memerlukan proses yang terus menerus . setiap keputusan merupakan hasil dari proses yang bersifat dinamis yang mempengaruhi oleh banyak faktor .


Taufan Imam Susanto
NPM : 16110830
" 2 KA 30 "

Teori Organisasi Umum  

Posted by Taufan Blog's in

Teori Organisasi 1.

- Teori pengambilan keputusan.

Teori ini berlandaskan kepada suatu pemikiran bahwa berhasil tidaknya organisasi mencapai tujuan yang telah ditentukan tergantung dari berbagai keputusan yang dibuat oleh para pejabat disetiap tingkatan , baik keputusan ditingkat puncak (keputusan administratif) ,keputusan ditingkat menengah (keputusan eksekutif) ,maupun tingkat bawah (keputusan operatif).

Taufan Imam Susanto .
NPM : 16110830
"2 KA 30"

TUGAS IBD BAB 11  

Posted by Taufan Blog's in

.MANUSIA DAN HARAPAN.

PENGERTIAN HARAPAN
Harapan berasal dari kata harap yang berarti keinginan supaya sesuatu terjadi; sehingga harapan berarti sesuatu yang diinginkan dapat terjadi. Dengan demikian harapan menyangkut masa depan.

Setiap manusia mempunyai harapan. Manusia yang tanpa harapan, berarti manusia itu mati dalam hidup. Orang yang akan meninggal sekalipun mempunyai harapan, biasanya berupa pesan-pesan kepada ahli warisnya. Harapan tersebut tergantung pada pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup, dan kemampuan masing-masing. Berhasil atau tidaknya suatu harapan tergantung pada usaha orang yang mempunyai harapan. Harapan harus berdasarkan kepercayaan, baik kepercayaan pada diri sendiri, maupun kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Agar harapan terwujud, maka perlu usaha dengan sungguh-sungguh. Manusia wajib selalu berdoa. Karena usaha dan doa merupakan sarana terkabulnya harapan.

Menurut kodratnya manusia itu adalah mahluk sosial. Setiap lahir ke dunia langusung disambut dalam suatu pergaulan hidup, yakni di tengah suatu keluarga atau anggota masyarakat lainnya. Tidak ada satu manusiapun yang luput dari pergaulan hidup. Ditengah – tengah manusia lain itulah, seseorang dapat hidup dan berkembang baik fisik/jasmani maupun mental/ spiritualnya. Ada dua hal yabg mendorong orang hidup bergaul dengan manusia lain, yakni dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup.

Dorongan kodrat
Kodrat ialah sifat, keadaan, atau pembawaan alamiah yang sudah terjelma dalam din manusia sejak manusia itu diciptakan oleh Tuhan. Misalnya menangis, bergembira, berpikir, berjalan, bcrkata, mempunyai keturunan dan sebagainya. Setiap manusia mempunyai kemampuan untuk itu semua.

Dorongan kodrat menyebabkan manusia mempunyai keinginan atau harapan, misalnya menangis, tertawa, bergembira, dan sebagainya. Seperti halnya orang yang menonton Pertunjukan lawak, mereka ingin tertawa, pelawak juga mengharapkan agar penonton tertawa terbahak-bahak. Apabila penonton tidak tertawa, harapan kedua belah pihak gagal, justru sedihlah mereka.

Dorongan kebutuhan hidup
Sudah kodrat pula bahwa manusia mempunyai bennacani-macant kebutuhan hidup. Kebutuhan hidup itu pada garis besamya dapat dibedakan atas : kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani

Untuk memenuhi semua kebutuhan itu manusia bekerja sama dengan manusia lain. Hal ini disebabkan, kemampuan manusia sangat terbatas, baik kemampuan fisik/jasmaniah maupun kemampuan berpikirnya.

“Harapan adalah sarapan yang baik, Tetapi makan malam yang buruk.”
– Francis Bacon
Kita harus hidup dengan harapan, tetapi kita tidak bisa hidup menggantung semata pada harapan. Adalah baik untuk berharap yang terbaik. Tetapi hal itu tidak cukup. Kita tidak bisa hanya berharap – kita harus bertindak.
Sangat menyedihkan, bahwa banyak hal digantung berlebihan pada harapan – demi perbaikan nasib. Berharap yang terbaik belum menghasilkan apa-apa. Bekerja dan bertindak – disertai dengan
harapan di dalam hati – adalah hal yang membawa hasil. Kombinasi yang sempurna. Harapan tidak akan mengecewakan – selama hal itu disertai dengan tindakan dan komitmen.
Harapan tidak bisa mengganti tindakan. Kerjakan apa yang harus dikerjakan – ada atau tidak ada harapan. Harapkan yang terbaik dan kerjakan apa saja yang memungkinkan harapan itu terwujud.
Mulai hari baru anda dengan harapan, dan sambung dengan kerja dan karya. Biarkan harapan menginspirasikan anda, ketimbang membuai anda. Harapkan yang terbaik, dan bayar setiap ongkosnya. Harapan bergantung pada ANDA.
Apa yang Memotivasi Para Bilyuner..?
Pernahkah terpikir oleh anda, apa yang memotivasi para bilyuner? Bahkan jauh hari sebelum menjadi bilyuner – kekayaan yang mereka kumpulkan telah mencukupi untuk hidup mereka, anak mereka, cucu mereka, atau bahkan generasi selanjutnya.
Kebanyakan bilyuner adalah pekerja keras. Bangun pagi-pagi – lalu pergi bekerja hingga larut malam. Mereka melakukan itu – tentu bukan lagi karena sekedar mengejar uang. Lalu apa yang mereka kejar? Apakah itu keserakahan? atau kekuasaan? Mungkin. Tetapi secara umum, orang-orang pelit / serakah – jarang beroleh sukses – karena mereka tidak memberi nilai lebih pada orang lain. Kebanyakan bilyuner modern masa kini, tidak menjadi bilyuner karena kikir.
Para bilyuner termotivasi oleh cita-cita mereka. Cita-cita untuk membuat perbedaan, sehingga dunia menjadi berbeda karena mereka ADA. Motivasi ini yang memampukan mereka untuk menjadi bilyuner. Dan karena hal itu pula mereka tetap bisa bekerja keras – sekalipun telah menjadi bilyuner.
Apakah anda ingin hidup seperti seorang bilyuner? Mudah sekali. Berhentilah bekerja hanya untuk sekedar hidup – dan buat perbedaan. Sekalipun di hari terburuk
Hidup adalah kemewahan, hidup adalah kegembiraan – sekalipun di hari terburuk. Kenyataan bahwa anda saat ini hidup sehingga bisa membuat keputusan, bisa melaksanakannya, dan mampu membuat perbedaan – jauh lebih berharga ketimbang segala kesulitan dan kekecewaan yang mungkin menghadang.
Saat dunia gelap – hidup adalah alasan mengapa anda harus menjadi cahaya.
Kualitas hidup anda tidak tergantung pada apa yang anda temui, tetapi pada seperti apa anda setelah melewati segala tantangan. Hari ini adalah hari istimewa – karena anda diperbolehkan masuk ke hari ini. Ada kesempatan untuk tumbuh – dan mencapai cita-cita anda ke segala arah. Bila orang di sekitar anda pencemooh dan pendengki – anda punya kesempatan untuk membuat – bahwa KARENA ANDA – lingkungan anda bisa berubah ke arah lebih baik. Tantangan kesulitan yang ada di depan anda menyembunyikan harta karun nyata yang menunggu untuk digali.
Hati kecil anda sudah mengerti hal ini. Hidup adalah indah – bila anda menerima hidup sebagai kesempatan. Di mana pun anda, apapun yang anda hadapi, ambil keputusan untuk menikmati keindahan itu setiap hari. Dan saat anda mengambil pilihan ini – dunia di sekeliling anda pun akan menjadi lebih baik.

http://dimyati.staff.gunadarma.ac.id/

TUGAS IBD BAB 11  

Posted by Taufan Blog's in

.MANUSIA DAN HARAPAN.

PENGERTIAN HARAPAN
Harapan berasal dari kata harap yang berarti keinginan supaya sesuatu terjadi; sehingga harapan berarti sesuatu yang diinginkan dapat terjadi. Dengan demikian harapan menyangkut masa depan.

Setiap manusia mempunyai harapan. Manusia yang tanpa harapan, berarti manusia itu mati dalam hidup. Orang yang akan meninggal sekalipun mempunyai harapan, biasanya berupa pesan-pesan kepada ahli warisnya. Harapan tersebut tergantung pada pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup, dan kemampuan masing-masing. Berhasil atau tidaknya suatu harapan tergantung pada usaha orang yang mempunyai harapan. Harapan harus berdasarkan kepercayaan, baik kepercayaan pada diri sendiri, maupun kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Agar harapan terwujud, maka perlu usaha dengan sungguh-sungguh. Manusia wajib selalu berdoa. Karena usaha dan doa merupakan sarana terkabulnya harapan.

Menurut kodratnya manusia itu adalah mahluk sosial. Setiap lahir ke dunia langusung disambut dalam suatu pergaulan hidup, yakni di tengah suatu keluarga atau anggota masyarakat lainnya. Tidak ada satu manusiapun yang luput dari pergaulan hidup. Ditengah – tengah manusia lain itulah, seseorang dapat hidup dan berkembang baik fisik/jasmani maupun mental/ spiritualnya. Ada dua hal yabg mendorong orang hidup bergaul dengan manusia lain, yakni dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup.

Dorongan kodrat
Kodrat ialah sifat, keadaan, atau pembawaan alamiah yang sudah terjelma dalam din manusia sejak manusia itu diciptakan oleh Tuhan. Misalnya menangis, bergembira, berpikir, berjalan, bcrkata, mempunyai keturunan dan sebagainya. Setiap manusia mempunyai kemampuan untuk itu semua.

Dorongan kodrat menyebabkan manusia mempunyai keinginan atau harapan, misalnya menangis, tertawa, bergembira, dan sebagainya. Seperti halnya orang yang menonton Pertunjukan lawak, mereka ingin tertawa, pelawak juga mengharapkan agar penonton tertawa terbahak-bahak. Apabila penonton tidak tertawa, harapan kedua belah pihak gagal, justru sedihlah mereka.

Dorongan kebutuhan hidup
Sudah kodrat pula bahwa manusia mempunyai bennacani-macant kebutuhan hidup. Kebutuhan hidup itu pada garis besamya dapat dibedakan atas : kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani

Untuk memenuhi semua kebutuhan itu manusia bekerja sama dengan manusia lain. Hal ini disebabkan, kemampuan manusia sangat terbatas, baik kemampuan fisik/jasmaniah maupun kemampuan berpikirnya.

“Harapan adalah sarapan yang baik, Tetapi makan malam yang buruk.”
– Francis Bacon
Kita harus hidup dengan harapan, tetapi kita tidak bisa hidup menggantung semata pada harapan. Adalah baik untuk berharap yang terbaik. Tetapi hal itu tidak cukup. Kita tidak bisa hanya berharap – kita harus bertindak.
Sangat menyedihkan, bahwa banyak hal digantung berlebihan pada harapan – demi perbaikan nasib. Berharap yang terbaik belum menghasilkan apa-apa. Bekerja dan bertindak – disertai dengan
harapan di dalam hati – adalah hal yang membawa hasil. Kombinasi yang sempurna. Harapan tidak akan mengecewakan – selama hal itu disertai dengan tindakan dan komitmen.
Harapan tidak bisa mengganti tindakan. Kerjakan apa yang harus dikerjakan – ada atau tidak ada harapan. Harapkan yang terbaik dan kerjakan apa saja yang memungkinkan harapan itu terwujud.
Mulai hari baru anda dengan harapan, dan sambung dengan kerja dan karya. Biarkan harapan menginspirasikan anda, ketimbang membuai anda. Harapkan yang terbaik, dan bayar setiap ongkosnya. Harapan bergantung pada ANDA.
Apa yang Memotivasi Para Bilyuner..?
Pernahkah terpikir oleh anda, apa yang memotivasi para bilyuner? Bahkan jauh hari sebelum menjadi bilyuner – kekayaan yang mereka kumpulkan telah mencukupi untuk hidup mereka, anak mereka, cucu mereka, atau bahkan generasi selanjutnya.
Kebanyakan bilyuner adalah pekerja keras. Bangun pagi-pagi – lalu pergi bekerja hingga larut malam. Mereka melakukan itu – tentu bukan lagi karena sekedar mengejar uang. Lalu apa yang mereka kejar? Apakah itu keserakahan? atau kekuasaan? Mungkin. Tetapi secara umum, orang-orang pelit / serakah – jarang beroleh sukses – karena mereka tidak memberi nilai lebih pada orang lain. Kebanyakan bilyuner modern masa kini, tidak menjadi bilyuner karena kikir.
Para bilyuner termotivasi oleh cita-cita mereka. Cita-cita untuk membuat perbedaan, sehingga dunia menjadi berbeda karena mereka ADA. Motivasi ini yang memampukan mereka untuk menjadi bilyuner. Dan karena hal itu pula mereka tetap bisa bekerja keras – sekalipun telah menjadi bilyuner.
Apakah anda ingin hidup seperti seorang bilyuner? Mudah sekali. Berhentilah bekerja hanya untuk sekedar hidup – dan buat perbedaan. Sekalipun di hari terburuk
Hidup adalah kemewahan, hidup adalah kegembiraan – sekalipun di hari terburuk. Kenyataan bahwa anda saat ini hidup sehingga bisa membuat keputusan, bisa melaksanakannya, dan mampu membuat perbedaan – jauh lebih berharga ketimbang segala kesulitan dan kekecewaan yang mungkin menghadang.
Saat dunia gelap – hidup adalah alasan mengapa anda harus menjadi cahaya.
Kualitas hidup anda tidak tergantung pada apa yang anda temui, tetapi pada seperti apa anda setelah melewati segala tantangan. Hari ini adalah hari istimewa – karena anda diperbolehkan masuk ke hari ini. Ada kesempatan untuk tumbuh – dan mencapai cita-cita anda ke segala arah. Bila orang di sekitar anda pencemooh dan pendengki – anda punya kesempatan untuk membuat – bahwa KARENA ANDA – lingkungan anda bisa berubah ke arah lebih baik. Tantangan kesulitan yang ada di depan anda menyembunyikan harta karun nyata yang menunggu untuk digali.
Hati kecil anda sudah mengerti hal ini. Hidup adalah indah – bila anda menerima hidup sebagai kesempatan. Di mana pun anda, apapun yang anda hadapi, ambil keputusan untuk menikmati keindahan itu setiap hari. Dan saat anda mengambil pilihan ini – dunia di sekeliling anda pun akan menjadi lebih baik.

http://dimyati.staff.gunadarma.ac.id/

TUGAS IBD BAB 10  

Posted by Taufan Blog's in

.MANUSIA DAN KEGELISAHAN.

Kegelisahan, rasa gelisah pasti dipunyai oleh setiap manusia. Kadang kalo kita mempunyai masalah yang belum terselesaikan hati kita merasa gelisah. Hati-hati dengan namanya kegelisahan ini,karena jika kita setiap hari hati kita merasa gelisah hidup kita tidak akan tenang,dan bisa berdampak kepada jiwa kita. Jika jiwa sering terus-menerus gelisah yang terjadi kita bisa gila. Jangan sampai kita dihantui dengan rasa kegelisahan,selalu dekatkanlah hati kita kepada sang pencipta supaya kita terjauh dari yang namanya kegelisahan. Manusia dengan kegelisahan ini tidak bisa dipisahkan,pasti setiap orang mempunyai rasa gelisah, rasa yang jika belum terpenuhi keinginanaya, belum terselesaikan masalahnya. Setiap orang menyikapi kegelisahan ini berbeda-beda. Ada yang menyikapinya secara positif ataupun bisa dengan negative. Jika orang yang berfikir positif, jika hatinya sedang gelisah pasti dia lebih mendekatkan kepada sang penciptanya, dia melakukan hal-hal yang bermanfaat buat dia atupun buat oranglain. Berbeda halnya dengan orang sedang gelisah yang menyikapinya dengan berfikir negative, dia akan berbuat semau dia, pikiranya selalu pendek, bisa saja dia melakukan hal yang dilarang oleh agama yaitu bunuh diri, inilah orang yang menyikapi kegelisahan dengan cara berfikir negative. Janganlah sampai kita termasuk yang berfikir negative, karena ini akan merugikan pada diri kita sendiri. Setiap permasalahan itu pasti ada peyelesainya. Jika kita gelisah karena sesuatu yang belum kita capai, kita harus berusaha dan berdo’a supaya apa yang kita inginkan itu bisa tercapai. Intinya setiap manusia itu pasti mempunyai rasa gelisah, tapi itu tergantung kita menyikapi rasa gelisah itu. Kita harus bisa mengambil yang positif, yaitu dengan mendekatkan diri kita terhadap Tuhan kita. Insya Allah rasa gelisah itu akan hilang… :)

Macam-macam kegelisahan

1) Kegelisahan negatif
Kegelisahan yang berlebih-lebihan/yang melewati batas, yaitu kegelisahan yang berhenti pada titik merasakan kelemahan, di mana orang yang mengalaminya sama sekali tidak bisa melakukan perubahan positif atau langkah-langkah konkret untuk berubah atau mencapai tujuan yang diinginkan, yaitu kegelisahan dalam ‘menanti-nanti’ sesuatu yang tidak jelas atau tidak ada.

2) Kegelisahan positif
Kegelisahan dalam arti yang baik digunakan sebagai kesadaran yang dapat menjadi spirit dalam memecahkan banyak permasalahan, sebagai tanda peringatan, kehati-hatian dan kewaspadaan terhadap bahaya-bahaya atau hal-hal yang datang secara tak terduga. Ia juga merupakan kekuatan dalam menghadapi kondisi-kondisi baru dan dapat membantu dalam beradaptasi.
Singkatnya, ia merupakan faktor penting yang dibutuhkan manusia. Sedangkan “kegelisahan negatif” jelas sangat membahayakan, seperti gula pada darah; ketika ketinggian kadarnya membahayakan kesehatan manusia.

Kegelisahan merupakan salah satu ekspresi dari kecemasan. Karena itu dalam kehidupan sehari-hari, kegelisahan juga diartikan kecemasan, kekhawatiran, ketakutan. Masalah kecemasan atau kegelisahan berkaitan juga dengan masalah frustasi yang secara definisi dapat disebutkan, bahwa seseorang mengalami frustasi karena apa yang diinginkan tidak tercapai.

Sebab-Sebab Orang Gelisah
Sebab-sebab orang gelisah adalah karena pada hakekatnya orang takut kehilangan hak-haknya. Hal itu adalah akibat dari suatu ancaman, baik ancaman dari luar maupun dari dalam.

Usaha-usaha Mengatasi Kegelisahan
1. Mulai dari diri kita sendiri, yaitu bersikap tenang. Dengan sikap tenang kita dapat berpikir tenang, sehingga
segala kesulitan dapat kita atasi.
2. Memasrahkan diri kepada Tuhan. Kita pasrahkan nasib kita sepenuhnya kepada-Nya. Kita harus percaya
bahwa Tuhan Maha Kuasa, Maha Pengasih, Maha Penyayang, dan Maha Pengampun.

Keterasingan

Katerasingan berasal dari kata terasing, dan dari kata dasar asing. Kata asing berarti sendiri, tidak dikenal orang, sehingga kata terasing berarti tersisihkan dari pergaulan, terpisahkan dari yang lain, atau terpencil. Jadi kata keterasingan berarti hal-hal yang berkenaan dengan tersisihkan dari pergaulan, terpencil atau terpisah dari yang lain. Yang menyebabkan orang berada dalam keterasingan ialah perilakunya yang tidak dapat diterima atau tidak dapat dibenarkan oleh masyarakat, atau kekurangan yang ada pada diri seseorang, sehingga ia tidak dapat atau sulit menyesuaikan diri dalam masyarakat. Perbuatan iti misalnya mencuri, memperkosa, mengganggu istri orang, menghina orang, dan sombong.

Kesepian
Kesepian berasal dari kata sepi yang berarti sunyi atau lengang, sehingga kata kesepian berarti merasa sunyi atau lengang, tidak berteman.

Sebab-sebab terjadinya kesepian
Bermacam-macam penyebab terjadinya kesepian. Salah satunya frustasi. Dalam hal itu, orang tidak mau diganggu, ia lebih senang dalam keadaan sepi, tidak suka bergaul, dan lebih senang hidup sendiri. Orang yang frustasi itu bersikap rendah diri, sengaja menjauhi pergaulan ramai. Orang yang bersikap rendah diri, pemalu, minder, merasa dirinya kurang berharga dibanding orang lain, maka orang itu lebih suka menyendiri. Karena menyendiri itu mengakibatkan kesepian

Ketidakpastian

Ketidakpastian berasal dari kata tidak pasti artinya tidak menentu, tidak dapat ditentukan, tidak tahu, tanpa arah yang jelas, tanpa asal-usul yang jelas. Ketidakpastian artinya keadaan yang tidak pasti, tidak tentu, tidak dapat ditentukan, tidak tahu, keadaan tanpa arah yang jelas, keadaan tanpa asal-usul yang jelas.

Sebab-sebab terjadi ketidakpastian
Orang yang pikirannya terganggu tidak dapat berpikir secara teratur, apalagi mengambil kesimpulan. Dalam berpikir, manusia selalu menerima rangsang-rangsang lain, sehingga jalan pikirannya menjadi kacau oleh rangsang-rangsang baru. Kalau toh ia dapat berpikir baik akan memakan waktu yang cukup lama dan sukar. Beberapa sebab orang tak dapat berpikir dengan pasti ialah:

1. Obsesi
Gejala neurosa jiwa, yaitu adanya pikiran atau perasaan tertentu yang terus-menerus, biasanya tentang hal-hal yang tak menyenangkan, atau sebab-sebabnya tak diketahui oleh penderita. Misalnya, selalu berpikir ada orang yang ingin menjatuhkan dia.

2. Phobia
Rasa ketakutan yang tak terkendali, tidak normal, kepada sesuatu hal atau kejadian tanpa diketahui sebab-sebabnya.

3. Kompulasi
Adanya keragu-raguan tentang apa yang telah dikerjakan, sehingga ada dorongan yang tak disadari melakukan perbuatan yang serupa berkali-kali.

4. Histeria
Neorosa jiwa yang disebabkan oleh tekanan mental, kekecewaan, pengalaman pahit yang menekan, kelemahan syaraf, tidak mampu menguasai diri, sugesti dari sikap orang lain.

5. Delusi
Pikiran yang tidak beres, karena berdasarkan suatu keyakinan palsu. Delusi ada tiga macam, yaitu:
a) Delusi persekusi = Menganggap keadaan sekitarnya jelek.
b) Delusi keagungan = Menganggap dirinya orang penting dan besar.
c) Delusi melancholis = Merasa dirinya bersalah, hina, dan berdosa.

6. Halusinasi
Khayalan yang terjadi tanpa rangsangan pancaindera. Halusinasi buatan, misalnya dapat dialami oleh orang mabuk atau pemakai obat bius. Kadang-kadang karena halusinasi, orang merasa mendapat tekanan-tekanan terhadap dorongan-dorongan dasarnya, sehingga dengan timbulnya halusinasi dorongan-dorongan itu menemukan sasarannya.

7. Keadaan emosi
Dalam keadaan tertentu seseorang sangat berpengaruh oleh emosinya. Ini nampak pada keseluruhan pribadinya, antara lain gangguan pada nafsu makan, pusing-pusing, muka merah, nadi cepat, keringat, tekanan darah tinggi/lemah. Sikapnya dapat apatis atau terlalu gembira dengan gerakan lari-larian, nyanyian, ketawa atau berbicara. Sikap ini dapat pula berupa kesedihan menekan, tidak bernafsu, tidak bersemangat, gelisah, resah, suka mengeluh, tidak mau berbicara, diam seribu bahasa, termenung, dan menyendiri.

Usaha-Usaha penyembuhan Ketidakpastian
1. Untuk dapat menyembuhkan keadaan itu tergantung kepada mental penderita. Andaikata penyebab sudah diketahui, kemungkinan juga tidak dapat sembuh. Bila hal itu terjadi, maka jalan yang paling baik bagi penderita ialah diajak atau pergi sendiri ke psikolog.

2. Bila penyebabnya itu jelas, misalnya rindu, obatnya mudah, yaitu dipertemukan dengan orang yang dirindukan.

3. Phobia atau jenis takut bisa dilatih dari sedikit, sehingga tidak takut lagi.

4. Orang yang bersikap sombong atau angkuh,bila mengalami musibah baru berkurang kesombongannya, tetapi mungkin tidak. Andaikata mereka sadar, kesembuhan itu adalah karena pengalaman. Jadi yang menyembuhkan adalah masyarakat sekitarnya dan dirinya sendiri.
Sumber : http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/ilmu_budaya_dasar/bab10-manusia_dan_kegelisahan.pdf

TUGAS IBD BAB 9  

Posted by Taufan Blog's in

.MANUSIA DAN TANGGUNG JAWAB.

Pengertian tanggung jawab.

Tanggung jawab menurut kamus umum Bahasa Indonesia adalah, keadaan wajib menanggung segala sesuatu, sehingga bertanggung jawab menurut kamus umum Bahasa Indonesia adalah berkewajiban menanggung, memikul jawab, menanggung segala sesuatunya atau memberikan jawab dan menanggung akibatnya.

Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatan yang disengaja maupun yang tidak di sengaja. Tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajiban.
Tanggung jawab bersifat kodrati, artinya sudah menjadi bagian kehidupan manusia, bahwa setiap manusia pasti dibebani dengan tanggung jawab. Apabila ia tidak mau bertanggung jawab, maka ada pihak lain yang memaksa tanggung jawab itu. Dengan demikian tanggung jawabitu dapat dilihat dari dua sisi yaitu dari sisi yang berbuat dan dari sisi yang kepentingan pihak lain. Dari sisi si pembuat ia harus menyadari akibat perbuatannya itu dengan demikian ia sendiri pula yang harus memulihkan ke dalam keadaan baik. Dari sisi pihak lain apabila si pembuat tidak mau bertanggung jawab, pihak lain yang akan memulihkan baik dengan cara individual maupun dengan cara kemasyarakat.

Apabila dikaji, tanggung jawab itu adalah kewajiban atau beban yang harus dipikul atau dipenuhi, sebagai akibat perbuatan pihak yang berbuat, atau sebagai akibat dari perbuatan pihak lain, atau sebagai pengabdian, pengorbanan pada pihak lain. Kewajiban beban itu ditujukan untuk kebaikan pihak yang berbuat sendiri atau pihak lain.

Macam-macam Tanggung Jawab.
Manusia itu berjuang adalah memenuhi keperluannya sendiri atau untuk keperluan pihak lain. Untuk itu ia menghadapi manusia lain dalam masyarakat atau menghadapi lingkungan alam. Dalam usahanya itu manusia juga menyadari bahwa ada kekuatan lain yang ikut menentukan, yaitu kekuasaan Tuhan. Dengan demikian tanggung jawab itu dapat dibedakan menurut keadaan manusia atau hubungan yang dibuatnya, atas dasar ini, lalu dikenal beberapa jenis tanggung jawab, yaitu

1. Tanggung jawab terhadap diri sendiri

Tanggung jawab terhadap diri sendiri menentukan kesadaran setiap orang untuk memenuhi kewajibannya sendiri dalam mengembangkan kepribadian sebagai manusia pribadi. Dengan demikian bisa memevahkan masalah-masalah kemanusiaan mengenai dirinya sendiri menurur sifat dasarnya manusia adalah mahluk bermoral, tetapi manusia juga pribadi. Karena merupakan seorang pribasi maka manusia mempunyai pendapat sendiri, perasaan sendiri, berangan-angan sendiri. Sebagai perwujudan dari pendapat, perasaan dan angan-angan itu manusia berbuat dan bertindak. Dalam hal ini manusia tidak luput dari kesalahan, kekeliruan, baik yang sengaja maupun yang tidak.

2. Tanggung jawab terhadap keluarga

Keluarga merupakan masyarakat kecil. Keluarga terdiri dari suami, ister, ayah, ibu anak-anak, dan juga orang lain yang menjadi anggota keluarga. Tiap anggota keluarga wajib bertanggung jawab kepada keluarga. Tanggung jawab ini menyangkut nama baik keluarga. Tetapi tanggung jawab juga merupakan kesejahteraan, keselamatan dan kehidupan.

3. Tanggung jawab terhadap masyarakat

Pada hakekatnya manusia tidak bisa hidup tanpa bantuan manusia lain, sesuai dengan kedudukannya sebagai mahluk sosial. Karena membutuhkan manusia lain maka ia harus berkomunikasi dengan manusia lain. Sehingga dengan demikian manusia disini merupakan anggota masyarakat yang tentunya
Ilmu Budaya Dasar – ATA 07/08 Halaman 3 dari 6
mempunyai tanggung jawab seperti anggota masyarakat yang lain agar dapat melangsungkan hidupnya dalam masyrakat tersebut. Wajarlah apabila segala tingkah laku dan perbuatannya harus dipertanggung jawabkan kepada masyarakat.

4. Tanggung jawab kepada Bangsa / negara

Suatu kenyataan lagi, bahwa tiap manusia, tiap individu adalah warga negara suatu negara. Dalam berpikir, berbuat, bertindak, bertingkah laku manusia tidak dapat berbuat semaunya sendiri. Bila perbuatan itu salah, maka ia harus bertanggung jawab kepada negara

5. Tanggung jawab terhadap Tuhan

Tuhan menciptakan manusia di bumi ini bukanlah tanpa tanggung jawab, melainkanuntuk mengisa kehidupannya manusia mempunyai tanggung jawab lngsung terhadap Tuhan. Sehingga tindakan manusia tidak bisa lepas dari hukum-hukum Tuhan yang dituangkan dalam berbagai kitab suci melalui berbagai macam agama. Pelanggaran dari hukum-hukum tersebut akan segera diperingatkan oleh Tuhan dan juka dengan peringatan yang keraspun manusia masih juga tidak menghiraukan maka Tuhan akan melakukan kutukan. Sebab dengan mengabaikan perintah-perintah Tuhan berarti mereka meninggalkan tanggung jawab yang seharusnya dilakukan manusia terhadap Tuhan sebagai penciptanya, bahkan untuk memenuhi tanggung jawab, manusia perlu pengorbanan.

Pengabdian dan Pengorbanan

Wujud tanggung jawab juga berupa pengabdian dan pengorbanan adalah perbuat baik untuk kepentingan manusia itu sendiri

1. Pengabdian

Pengabdian itu adalah perbuatan baik yang berupa pikiran, pendapat ataupun tenaga sebagai perwujudan kesetiaan, cinta, kasih sayang, hormat, atau satu ikatan dan semua itu dilakukan dengan ikhlas.
Ilmu Budaya Dasar – ATA 07/08 Halaman 4 dari 6
Pengabdian itu hakekatnya adalah rasa tanggung jawab, apabila orang bekerja keras sehari penuh untuk mencukupi kebutuhan, hal itu berarti mengabdi kepada keluarga.

Lain halnya jika kita membantu teman dalam kesulitan, mungkin sampai berhari-hari itu bukan pengabdian, tetapi hanya bantuan saja Pengabdian kepada agama atau kepada Tuhan terasa menonjolnya seperti yang dilakukan oleh para biarawan dan biarawati. Pada umumnya mereka itu adalah orang-orang yang terjun diladang Tuhan karena kesadaran moralnya, karena panggilan Tuhan. Mereka meninggalakan keluarga dan tidak akan berkeluarga.

Pengabdian terhadap negara dan bangsa yang juga menyolok antara lain dilakukan oleh pegawai negri yang bertugas menjaga mercu suar di pulau yang terpencil. Mereka bersama keluarganya hidup terpencil dari masyarakat ramai. Sementara itu setiap hari tiupan angin kencang dari laut tidak pernah berhenti, apalagi bila terjadi badai. Mereka bersunyi diri dalam pengabdian diri demi keselamatan kapal yang lalu lalang. Kesenangan yang dapat dirasakan oleh pegawai negri dikota tidak dapat dirasakan, mungkin sekali-sekali bila mereka memperoleh cuti.

2. Pengorbanan

Pengorbanan berasal dari kata korban atau kurban yang berarti persembahan, sehingga pengorbanan berarti pemberian untuk menyatakan kebaktian. Dengan demikian pengorbanan yang bersifat kebaktian itu mengandung unsur keikhlasan yang tidak mengandung pamrih suatu pemberian yang didasarkan atas kesadaran moral yang tulus ikhlas semata-mata.
Pengorbanan dalam arti pemberian sebagai tanda kebaktian tanpa pamrih dapat dirasakan bila kit membaca atau mendengarkan kotbah agama. Dari kisah para tokoh agama atau nabi, manusia memperoleh tauladan, bagaimana semestinya wajib berkorbanan.
Perbedaan antara pengertian pengabdian dan pengorbanan tidak begitu jelas, karena adanya pengabdian tentu ada pengorbanan . Antara sesama kawan, sulit dikatakan pengabdian karena kata pengabdian mengandung arti lebih rendah
Ilmu Budaya Dasar – ATA 07/08 Halaman 5 dari 6
tingkatannya. Tetapi untuk kata pengorbanan dapat juga diterapkan kepada sesama teman.

Pengorbanan merupakan akibat dari pengabdian. Pengorbanan dapat berupa harta benda, pikiran, perasaan, bahkan dapat juga berupa jiwanya. Pengorbanan diserahkan secara ikhlas tanpa pamrih, tanpa ada perjanjian, tanpa ada transaksi, kapan saja diperlukan.
Pengabdian lebih banyak menunjuk kepada perbuatan sedangkan, pengorbanan lebih banyak menunjuk kepada pemberian sesuatu misalnya berupa pikiran, perasaan, tenaga, biaya, waktu. Dalam pengabdian selalu dituntut pengorbanan belum tentu menuntut pengabdian.


Tanggung jawab manusia terhadap keluarga lingkungan dan dalam islam, dalam dirinya melekat harkat dan martabat sebagai manusia dan tanggung jawab sekearifan serta rasa tanggung jawab dalam mengelola lingkungan baik dampak negatiislam sendiri memberikan tanggung jawab yang begitu agung kepada keluarga manusia.
Tanggung Jawab Manusia Terhadap Keluarga Lingkungan Dan Dalam Islam - alhasil, tanggung jawab umat Islam dalam mengemban bermanis muka terhadap musuhmusuh Islam dan seluruh dari diri kita pribadi,keluarga terdekat kita,lingkungan dananak dalam islam, makalah hak dan tanggung jawab terhadap tanggung jawab manusia terhadap lingkungan, tanggung jawab orang tua dalam keluarga dan ada berita terbaruKeluarga adalah lingkungan pertama dan utama dalam manusia yang dewasa Fungsi keluarga dalam proses memberi “corak dan warna dan tanggung jawab guru terhadaptanggung jawab manusia terhadap keluarga dan terhadap anak, khutbah jum at terbaru dalam islam, tanggung jawab remaja di lingkungan keluarga, tanggung jawab bapak terhadaptanggung jawab manusia terhadap alam Ekosentrisme diperluas dalam deep ecology dan dan kebersihan keluarga Manusia dan Lingkungan Hidup/Sep 16, 2008 Tanggung jawab.
islam manusia baik dalam lingkungan social maupun secara personal memiliki bebatanggung jawab dalam keluarga kewajipan dan tanggungjawab suami terhadap keluarg "TANGGUNG JAWAB MANUSIA TERHADAP KELUARGA LINGKUNGAN DAN DALAM ISLAM"


Sumber : http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/ilmu_budaya_dasar/bab9-manusia_dan_tanggung_jawab.pdf

TUGAS IBD BAB 8  

Posted by Taufan Blog's in

.MANUSIA DAN PANDANGAN HIDUP.

Pengertian pandangan hidup :

Setiap manusia mempunyai pandangan hidup. Pandangan hidup itu bersifat kodrati, sehingga pandangan hidup artinya pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan, petunjuk hidup di dunia.

Macam-macam sumber pandangan hidup :

1. Pandangan hidup yang berasal dari agama yaitu pandangan hidup yang mutlak kebenarannya.

2. Pandangan hidup yang berupa ideologi yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norma yang terdapat pada negara tersebut.

3. Pandangan hidup hasil renungan yaitu pandangan hidup yang relatif kebenarannya.

Pandangan hidup pada dasarnya memiliki unsur-unsur, yaitu cita-cita, kebajikan, usaha, keyakinan. Cita-cita adalah sesuatu yang ingin digapai oleh manusia melalui usaha. Kebajikan dalam hal ini, adalah nilai yang menjadi patokan usaha yang harus ditempuh untuk menggapai cita-cita. Usaha adalah hal-hal yang diupayakan sebaik mungkin untuk menggapai cita-cita yang harus dilandasi oleh keyakinan . Keyakinan diukur dengan daya pikir akal, jasmani, dan sikap maupun rasa kepada Tuhan. Hal ini yang mencirikan bahwa unsur-unsur pandangan hidup di atas saling berkaitan. Setiap orang, baik dari tingkatan yang paling rendah sampai dengan tingkatan yang paling tinggi, mempunyai cita-cita hidup. Hanya kadar cita-citanya sajalah yang berbeda. Bagi orang yang kurang kuat imannya ataupun kurang luas wawasannya, apabila gagal mencapai cita-cita, tindakannya biasanya mengarah pada hal-hal yang bersifat negative. Suatu ironi memang, bila manusia sedang dalam keadaan senang, bahagia, serta kecukupan, mereka lupa akan pandangan hidup yang diikutinya dan berkurang rasa pengabdiannya kepada Sang Pencipta. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain :
a. Kurangnya penghayatan pandangan hidup yang diyakini.
b. Kurangnya keyakinan pandangan hidupnya.
c. Kurang memahami nilai dan tuntutan yang terkandung dalam pandangan hidupnya.
d. Kurang mampu mengatasi keadaan sehingga lupa pada tuntutan hidup yang ada dalam pandangan hidupnya.
e. Sengaja melupakannya demi kebutuhan diri sendiri.
Di sinilah peranan pandangan hidup seseorang. Pandangan hidup yang teguh merupakan pelindung seseorang. Dengan memegang teguh pandangan hidup yang diyakini, seseorang tidak akan bertindak sesuka hatinya. Ia tidak akan gegabah bila menghadapi masalah, hambatan, tantangan dan gangguan, serta kesulitan yang dihadapinya.
Sebagai tambahan, apabila pandangan hidup tesebut diterima oleh sekelompok orang sebagai pendukung suatu organisasi, maka pandangan hidup tersebut akan menjadi ideologi. Dan jika itu berkembang lagi, hingga lingkup kerakyatan atau negara maka disebut ideologi negara.
Cita-cita
Menurut kamus umum Bahasa Indonesia, yang disebut cita-cita adalah keinginan, harapan, tujuan yang selalu ada dalam pikiran. Baik keinginan, harapan, maupun tujuan merupakan apa yang mau diperoleh seseorang pada masa mendatang.
Apabila cita-cita itu tidak mungkin atau belum mungkin terpenuhi, maka cita-cita itu disebut angan-angan. Antara masa sekarang yang merupakan realita dengan masa yang akan datang sebagai ide atau cita-cita terdapat jarak waktu. Dapatkah seseorang mencapai apa yang dicita-citakan, hal itu bergantung dari tiga faktor:
 Faktor manusia
 Faktor kondisi
 Faktor tingginya cita-cita
Kebajikan
Kebajikan atau kebaikan atau perbuatan yang mendatangkan kebaikan pada hakekatnya sama dengan perbuatan moral, perbuatan yang sesuai dengan nonna-norrna agama dan etika.
1. Manusia sebagai pribadi, yang menentukan baik-buruknya adalah suara hati.
2. Manusia sebagai anggota masyarakat atau makhluk sosial, manusia hidup bermasyarakat, saling membutuhkan, saling menolong, dan saling menghargai anggota masyarakat.

(Sumber :Buku MKDU Ilmu Budaya Dasar Oleh : Widyo Nugroho, Achmad Muchji Penerbit Gunadarma. http://www.kulinet.com/baca/kepercayaan/843/)

TUGAS IBD BAB 7  

Posted by Taufan Blog's in

. MANUSIA DAN KEADILAN .
Pengertian keadilan :

Menurut pendapat yang lebih umum dikatakan bahwa keadilan itu adalah pengakuan dan pelakuan yang seimbang antara hak-hak dan kewajiban. Keadilan terletak pada keharmonisan menuntut hak dan menjalankan kewajiban. Atau dengan kata lain, keadilan adalah keadaan bila setiap orang memperoleh apa yang menjadi haknya dan setiap orang memperoleh bagian yang sama dari kekayaan bersama.

Makna keadilan :

Keadilan hanya merupakan sebuah simbol, namun tanpa adanya simbol tersebut anarki akan terjadi di dunia ini. keadilan adalah sesuatu yang tidak dapat lepas dari atribut-atribut yang ada di masyarakat. keadilan tidak dapat kita raih karena keadilan merupakan sesuatu yang sempurna dan hanya yang omnipotent-lah yang dapat menggapainya, sedangkan manusia merupakan mahkluk yang terbatas.

Keadilan merupakan suatu nilai/orientasi yang menjadi patokan untuk dicapai, walaupun manusia hanya dapat mendekatinya. Sebagai perkembangan dari perenungan, saya mendapatkan bahwa terdapat paling tidak ada 2 unsur penting (pilar terpentik dalam keadilan yaitu :

1. TIDAK MERUGIKAN PIHAK LAIN
2.MENEMPATKAN MANUSIA SEBAGAIMANA TUJUAN DARI ADANYA MANUSIA

Contoh keadilan :

Seorang karyawan yang hanya menuntut hak kenaikan upah tanpa meningkatkan hasil kerjanya tentu cenderung disebut memeras. Sebaliknya pula, seorang majikan yang terus menerus menggunakan tenaga orang lain, tanpa memperhatikan kenaikan upah dan kesejahteraannya, maka perbuatan itu menjurus kepada sifat memperbudak orang atau pegawainya. Oleh karena itu, untuk memperoleh keadilan, misalnya kita menuntut kenaikan upah, sudah tentu kita harus berusaha meningkatkan prestasi kerja kita. Apabila kita menjadi majikan, kita harus memikirkan keseimbangan mereka dengan upah yang diterima.

KEADILAN SOSIAL

Berbicara tentang keadilan, Anda tentu ingat akan dasar negara kita ialah Pancasila. Sila kelima Pnacasila, berbunyi : “keadilan social bagi selunth rakyat Indonesia.”
Dalam dokumen lahimya Pancasila diusulkan oleh Bung Kamo adanya prinsip kesejahteraan sebagai salah satu dasar negara. Selanjutnya prinsip itu dijelaskan sebagai prinsip “tidak ada kerniskinan di dalam Indonesia merdeka”. Dan usul dan penjelasan itu nampak adanya pembauran pengertian kesejahteraan dan keadilan.

Selanjutnya untuk mewujudkan keadilan sosial itu, diperinci perbuatan dan sikap yang perlu dipupuk, yakni :
1) perbuatan luhur yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan
kegotongroyongan.
2) Sikap adil terhadap sesarna, menjaaga keseimbangan antara hak dan kewajiban serta
menghonnati hak-hak orang lain.
3) sikap suka memberi pertolongan kepada orang yang memerlukan
4) sikap suka bekerja kerns
5) sikap menghargai hasil karya orang lain yang bemianfaat untuk mencapai kemajuan dan
kesejahteraan bersama

Keadilan dan ketidak adilan tidak dapat dipisahkan dalarn kehidupan manusia karena dalam ludupnya manusia menghadapi keadilan / ketidakadilan setiap hari. Oleh sebab itu keadilan dan ketidakadilan, menimbulkan daya kreativitas manusia. Banyak hasil seni lahir dari imajinasi ketidakadilan, seperti drama, puisi, novel, musik dan lain-lain.

BERBAGAI MACAM KEADILAN

1. Keadilan legal atau keadilan moral
2. Keadilan distributive
3. Keadilan komutatif

KEJUJURAN

Kejujuran atau jujur artinya apa yang dikatakan seseorang sesuai dengan hati nuraninya
apa yang dikatakannya sesuai dengan kenyataan yang ada. Sedang kenyataan yang ada itu
adalah kenyataan yang benar-benar ada. Jujur juga berarti seseorang bersih hatinya dari
perbuatan-perbuatan yang dilarang oleh agama dan hukum. Untuk itu dituntut satu kata dan
perbuatan, yang berarti bahwa apa yang dikatakan harus sama dengan perbuatannya. Karena
itu jujur berarti juga menepati janji atau kesanggupan yang terlampir malalui kata-kata ataupun yang masih terkandung dalam hati nuraninya yang berupa kehendak, harapan dan niat.
Seseorang yang tidak menepati niatnya berarti mendustai diri sendiri. Apabila niat telah
terlahir dalam kata-kata, padahal tidak ditepati, maka kebohongannya disaksikan orang lain.
Sikap jujur perlu dipelajari oleh setiap orang, sebab kejujuran mewujudkan keadilan, sedang
keadilan mununtut kemuliaan abadi, jujur memberikan keberaniaan dan ketentranian Kati,
serta menyucikan lagi pula membuat luhumya budi pekerti. Seseorang mu’tahil dapat memeluk
agama dengan sempuma, apabila lidahnya tidak suci. Teguhlah pada kebenaran, sekalipun
kejujuran dapat merugikanmu, serta jangan pula berdusta, walaupun dustamu dapat
menguntungkanmu.

KECURANGAN

Kecurangan atau curang identik dengan ketidakjujuran atad tidak jujur, dan sama pula
dengan licik, meskipun tidak serupa benar. Sudah tentu kecurangan sebagai lawan jujur.
Kecurangan menyebabkan manusia menjadi serakah, tamak, ingin menimbun kekayaan
yang berlebihan dengan tujuan agar dianggap sebagai orang yang paling hebat, paling kaya
dan senang bila masyarakat disekelilingnya hidup menderita. Orang seperti itu biasanya tidak
senang bila ada yang melebihi kekayaannya. Padahal agama apapun tidak membenarkan
orang mengumpulkan harta sebanyak-banyaknya tanpa menghiraukan orang lain, lebih lagi
mengumpulkan harta denganjalan curang. Hal semacam itu dalam istilah agama tidak diridhoi
Tuhan.
Ada beberapa faktor yang dapat menimbulkan kecurangan antara lain ;

1. Faktor ekonomi. Setiap berhak hidup layah dan membahagiakan dirinya. Terkadang untuk mewujudkan hal tersebut kita sebagai mahluk lemah, tempat salah dan dosa, sangat rentan sekali dengan hal – hal pintas dalam merealisasikan apa yang kita inginkan dan pikirkan. Menghalalkan segala cara untuk mencapai sebuah tujuan semu tanpa melihat orang lain disekelilingnya.

2. Faktor Peradaban dan Kebudayaan sangat mempengaruhi dari sikapdan mentalitas individu yang terdapat didalamnya “system kebudayaan” meski terkadang halini tidak selalu mutlak. Keadilan dan kecurangan merupakan sikap mental yang membutuhkan keberanian dan sportifitas. Pergeseran moral saat ini memicu terjadinya pergeseran nurani hamper pada setiapindividu didalamnya sehingga sangat sulit sekali untuk menentukan dan bahkan menegakan keadilan.

3. Teknis. Hal ini juga sangat dapat menentukan arah kebijakan bahkan keadilan itu sendiri. Terkadang untuk dapat bersikapadil,kita pun mengedepankan aspek perasaan atau kekeluargaan sehingga sangat sulit sekali untuk dilakukan. Atau bahkan mempertahankan keadilan kita sendiri harus bersikap salah dan berkata bohong agar tidak melukai perasaan orang lain. Dengan kata lian kita sebagai bangsa timur yang sangat sopan dan santun.

4. dan lain sebagainya.

Keadilan dan kecurangaan atau ketidakadilan tidak akan dapat berjalan dalam waktu bersamaan karena kedua sangat bertolak belakang dan berseberangan.

(Sumber :Buku MKDU Ilmu Budaya Dasar Oleh : Widyo Nugroho, Achmad Muchji Penerbit Gunadarma,http://afebfhui2k3.multiply.com/journal/item/5,http://melisanti91.blogspot.com/2010/12/manusia-dan-keadilan.html, )

TUGAS IBD BAB 6  

Posted by Taufan Blog's in

. MANUSIA DAN PENDERITAAN .
Pengertian penderitaan :

Penderitaan berasal dari kata derita. Kaa derita berasal dari bahasa sanskerta dhra artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan itu dapat lahir atau batin, atau lahir batin.

Contoh tentang penderitaan :

Penderitaan secara fisik yaitu terkena bencana tsunami, kehilangan anggota tubuh,dll. Penderitaan yang bersifat lama atau tidaknya tergantung oleh penyebab penderitaan tersebut, misal Kehilangan orang yang penting di dalam kehidupan seseorang, dan penderitaan yang bersifat sementara adalah di kecewakanya oleh seseorang.

Mengenai penderitaan yang dapat memberikan hikmah, contoh yang gamblang dapat dapat dicatat disini adalah tokoh-tokoh filsafat eksistensialisme. Misalnya Kierkegaard (1813-1855), seorang filsuf Denmark, sebelum menjadi seorang filsuf besar, masa kecilnya penuh penderitaan. Penderitaan yang menimpanya, selain melankoli karena ayahnya yang pernah mengutuk Tuhan dan berbuat dosa melakukan hubungan badan sebelum menikah dengan ibunya, juga kematian delapan orang anggota keluarganya, termaksud ibunya, selama dua tahun berturut-turut. Peristiwa ini menimbulkan penderitaan yang mendalam bagi Soren Kierkegaard, dan ia menafsirkan peristiwa ini sebagai kutukan Tuhan akibat perbuatan ayahnya. Keadaan demikian, sebelum Kierkegaard muncul sebagai filsuf, menyebabkan dia mencari jalan membebaskan diri (kompensasi) dari cengkraman derita dengan jalan mabuk-mabukan. Karena derita yang tak kunjung padam, Kierkegaard mencoba mencari “hubungan” dengan Tuhannya, bersamaan dengan keterbukaan hati ayahnya dari melankoli. Akhirnya ia menemukan dirinya sebagai seorang filsuf eksistensial yang besar.

Penderitaan Nietzsche (1844-1900), seorang filsuf Prusia, dimulai sejak kecil, yaitu sering sakit, lemah, serta kematian ayahnya ketika ia masih kecil. Keadaan ini menyebabkan ia suka menyendiri, membaca dan merenung diantara kesunyian sehingga ia menjadi filsuf besar.

Lain lagi dengan filsuf Rusia yang bernama Berdijev (1874-1948). Sebelum dia menjadi filsuf, ibunya sakit-sakitan. Ia menjadi filsuf juga akibat menyaksikan masyarakatnya yang sangat menderita dan mengalami ketidakadilan.

Sama halnya dengan filsuf Sartre (1905-1980) yang lahir di Paris, Perancis. Sejak kecil fisiknya lemah, sensitif, sehingga dia menjadi cemoohan teman-teman sekolahnya. Penderitaanlah yang menyebabkan ia belajar keras sehingga menjadi filsuf yang besar.

Masih banyak contoh lainnya yang menunjukkan bahwa penderitaan tidak selamanya berpengaruh negatif dan merugikan, tetapi dapat merupakan energi pendorong untuk menciptakan manusia-manusia besar.

Contoh lain ialah penderitaan yang menimpa pemimpin besar umat Islam, yang terjadi pada diri Nabi Muhammad. Ayahnya wafat sejak Muhammad dua bulan di dalam kandungan ibunya. Kemudian, pada usia 6 tahun, ibunya wafat. Dari peristiwa ini dapat dibayangkan penderitaan yang menimpa Muhammad, sekaligus menjadi saksi sejarah sebelum ia menjadi pemimpin yang paling berhasil memimpin umatnya (versi Michael Hart dalam Seratus Tokoh Besar Dunia).

Penderitaan dan Kenikmatan

Tujuan manusia yang paling populer adalah kenikmatan, sedangkan penderitaan adalah sesuatu yang selalu dihindari oleh manusia. Oleh karena itu, penderitaan harus dibedakan dengan kenikmatan, dan penderitaan itu sendiri sifatnya ada yang lama dan ada yang sementara. Hal ini berhubungan dengan penyebabnya. Macam-macam penderitaan menurut penyebabnya, antara lain: penderitaan karena alasan fisik, seperti bencana alam, penyakit dan kematian; penderitaan karena alasan moral, seperti kekecewaan dalam hidup, matinya seorang sahabat, kebencian orang lain, dan seterusnya.Semua ini menyangkut kehidupan duniawi dan tidak mungkin disingkirkan dari dunia dan dari kehidupan manusia.

Penderitaan dan kenikmatan muncul karena alasan “saya suka itu” atau “sesuatu itu menyakitkan”. Kenikmatan dirasakan apabila yang dirasakan sudah didapat, dan penderitaan dirasakan apabila sesuatu yang menyakitkan menimpa dirinya. Aliran yang ingin secara mutlak menghindari penderitaan adalah hedonisme, yaitu suatu pandangan bahwa kenikmatan itu merupakan tujuan satu-satunya dari kegiatan manusia, dan kunci menuju hidup baik. Penafsiran hedonisme ada dua macam, yaitu:

1. Hedonisme psikologis yang berpandangan bahwa semua tindakan diarahkan untuk mencapai kenikmatan dan menghindari penderitaan.

2. Hedonisme etis yang berpandangan bahwa semua tindakan ‘harus’ ditujukan kepada kenikmatan dan menghindari penderitaan.

Kritik terhadap hedonisme ialah bahwa tidak semua tindakan manusia hedonistis, bahkan banyak orang yang tampaknya merasa bersalah atas kenikmatan-kenikmatan mereka. Dan hal ini menyebabkan mereka mengalami penderitaan. Pandangan Hedonis psikologis ialah bahwa semua manusia dimotivasi oleh pengejaran kenikmatan dan penghindaran penderitaan. Mengejar kenikmatan sebenarnya tidak jelas, sebab ada kalanya orang menderita dalam rangka latihan-latihan atau menyertai apa yang ingin dicapai atau dikejarnya. Kritik Aristoteles ialah bahwa puncak etika bukan pada kenikmatan, melainkan pada kebahagiaan. Lebih lanjut ia mengatakan bahwa kenikmatan bukan tujuan akhir, melainkan hanya “pelengkap” tindakan. Berbeda dengan John Stuart Mill yang membela Hedonisme melalui jalan terhormat, utilitarisme yaitu membela kenikmatan sebagai kebaikan tertinggi. Suatu tindakan itu baik sejauh ia lebih “berguna” dalam pengertian ini, yaitu sejauh tindakan memaksimalkan kenikmatan dan meninimalkan penderitaan.

Penderitaan dan Kasihan

Kembali kepada masalah penderitaan, muncul Nietzsche yang memberontak terhadap pernyataan yang berbunyi: “Dalam menghadapi penderitaan itu, manusia merasa kasihan”. Menurut Nietzche, pernyataan ini tidak benar, penderiutaan itu adalah suatu kekurangan vitalitas. Selanjutnya ia berkata, “sesuatu yang vital dan kuat tidak menderita, oleh karenanya ia dapat hidup terus dan ikut mengembangkan kehidupan semesta alam. Orang kasihan adalah yang hilang vitaliatasnya, rapuh, busuk dan runtuh. Kasihan itu merugikan perkembangan hidup”. Sehingga dikatakannya bahwa kasihan adalah pengultusan penderitaan. Pernyataan Nietzsche ini ada kaitannya dengan latar belakang kehidupannya yang penuh penderitaan. Ia mencoba memberontak terhadap penderitaan sebagai realitas dunia, ia tidak menerima kenyataan. Seolah-olah ia berkata, penderitaan jangan masuk ke dalam hidup dunia. Oleh karena itu, kasihan yang tertuju kepada manusia harus ditolak, katanya.

Pandangan Nietzsche tidak dapat disetujui karena: pertama, di mana letak humanisnya dan aliran existensialisme. Kedua, bahwa penderitaan itu ada dalam hidup manusia dan dapat diatasi dengan sikap kasihan. Ketiga, tidak mungkin orang yang membantu penderita, menyingkir dan senang bila melihat orang yang menderita. Bila demikian, maka itu yang disebut sikap sadisme. Sikap yang wajar adalah menaruh kasihan terhadap sesama manusia dengan menolak penderitaan, yakni dengan berusaha sekuat tenaga untuk meringankan penderitaan, dan bila mungkin menghilangkannya

.

Penderitaan dan Noda Dosa pada Hati Manusia.

Penderitaan juga dapat timbul akibat noda dosa pada hati manusia (Al-Ghazali, abad ke 11). Menurut Al-Ghazali dalam kitabnya Ihyaa’ Ulumudin, orang yang suka iri hati, hasad, dengki akan menderita hukuman lahir-batin, akan merasa tidak puas dan tidak kenal berterima kasih. Padahal dunia tidak berkekurangan untuk orang-orang di segala zaman. Allah SWT telah memberi ilmu dan kekayaan atau kekuasaan-Nya, karena itu penderitaan-penderitaan lahir ataupun batin akan selalu menimpa orang-orang yang mempunyai sifat iri hati, hasad, dengki selama hidupnya sampai akhir kelak.

Untuk mengobati hati yang menderita ini, sebelumnya perlu diketahui tanda- tanda hati yang sedang gelisah (hati yang sakit). Perlu diketahui bahwa setiap anggota badan diciptakan untuk melakukan suatu pekerjaan. Apabila hati sakit maka ia tidak dapat melakukan pekerjaan dengan sempurna ia kacau dan gelisah. Ciri hati yang tidak dapat melakukan pekerjaan ialah apabila ia tidak dapat berilmu, berhikmah, bermakrifat, mencintai Allah dengan menyembah-Nya, merasa erat dan nikmat mengingat-Nya.

Penderitaan dan sebab-sebabnya
– Penderitaan yang timbul karena perbuatan buruk manusia
– Penderitaan yang timbul karena penyakit, siksaan/azab Tuhan
* Pengaruh penderitaan
– Sikap positif : sikap optimis mengatasi penderitaan hidup bahwa hidup bukan
rangkaian penderitaan
– Sikap negatif : penyesalan karena tidak bahagia, sikap kecewa, putus asa, ingin
bu

(Sumber :Buku MKDU Ilmu Budaya Dasar Oleh : Widyo Nugroho, Achmad Muchji Penerbit Gunadarma

TUGAS IBD BAB 5  

Posted by Taufan Blog's in

. MANUSIA DAN KEINDAHAN .
Pengertian keindahan :

Kata keindahan berasal dari kata indah, aartinya bagus, permai, cantik, elok, molek, dan sebagainya. Benda yang mempunyai sifat indah ialah segala hasil seni, pemandangan alam, manusia, rumah, tatanan, perabot rumah tangga, suara, warna, dan sebagainya. Keindahan dapat dikatakan sebagai bagian hidup manusia yang tak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia.

Membedakan antara keindahan sebagai suatu kualitas abstrak dan sebagai sebuah banda tertantu yang indah :

Keindahan itu baru jelas jika telah dihubungkan dengan sesuatu yang berwujud atau suatu karya, yang baru dapat dinikmati jika dihubungkan dengan suatu bentuk dan dengan bentuk itu keindahan dapat berkomunikasi. Perbedaan ini dalam bahasa Inggris sering dipergunakan istilah beauty (keindahan) dan the beautiful (benda atau hal yang indah).

Keindahan yang seluas-luasnya :

1. Keindahan dalam arti luas merupakan pengertian semula dari bangsa Yunani dulu yang didalamnya tercakup pula kebaikan, meliputi :

* Keindahan seni

* Keindahan alam

* Keindahan moral

* Keindahan intelektual

2. Keindahan dalam arti estetis murni menyangkut pengalaman estetis dari seseorang dalam hubungannya dengan segala sesuatu yang diserapnya.

3.Keindahan dalam arti terbatas lebih disempitkan sehingga hanya menyangkut benda-benda yang diserapnya dengan penglihatan, yakni berupa keindahan dari benuk dan warna.

Manusia setiap waktu memperindah diri, pakaian, rumah, kendaraan dan sebagainya agar segalanya tampak mempesona dan menyenangkan bagi yang melihatnya. Semua ini menunjukkan betapa manusia sangat gandrung dan mencintai keindahan. Seolah-olah keindahan termasuk konsumsi vital bagi indera manusia. Tampaknya kerelaan orang mengeluarkan dana yang relatif banyak untuk keindahan dan menguras tenaga serta harta untuk menikmatinya, seperti bertamasya ke tempat yang jauh bahkan berbahaya, hal ini semakin mengesankan betapa besar fungsi dan arti keindahan bagi seseorang. Agaknya semakin tinggi pengetahuan, kian besar perhatian dan minat untuk menghargai keindahan dan juga semakin selektif untuk menilai dan apa yang harus dikeluarkan untuk menghargainya, dan ini merupakan kebanggaan tersendiri bagi orang yang dapat menghayati keindahan.

Keindahan
Keindahan adalah susunan kualitas atau pokok tertentu yang terdapat pada suatu hal kulitas yang paling disebut adalah kesatuan (unity) keselarasan (harmony) kesetangkupan (symmetry) keseimbangan (balance) dan pertentangan (contrast).
Menurut luasnya pengertian keindahan dibedakan menjadi 3, yaitu :
1. Keindahan dalam arti luas
Keindahan dalam arti luas menurut para ahli, yaitu :
a. Menurut The Liang Gie keindahan adalah ide kebaikan
b. Menurut Pluto watak yang indah dan hukum yang indah
c. Menurut Aristoteles keindahan sebagai sesuatu yang baik dan juga menyenangkan
2. Keindahan dalam arti estetik murni
Yaitu pengalaman estetik seseorang dalam hubungan dengan segala sesuatu yang diserapnya.
3. Keindahan dalam arti terbatas
Yaitu yang menyangkut benda-benda yang dapat diserap dengan penglihatan yakni berupa keindahan bentuk dan warna

Nilai Estetik
Adalah nilai suatu benda yang menyebabkan menarik minat seseorang atausuatu golongan.
Nilai dibagi menjadi 2, yaitu :
1. nilai ekstrinsik : sifat baik suatu benda sebagai alat untuk sesuatu hal lainnya
2. nilai intrinsik : sifat baik dari benda yang bersangkutan atau sebagai suatu tujuan ataupun demi kepentingan benda itu sendiri.

Demikian banyaknya hasil seni budaya dengan menggunakan pendekatan ekstrinsik dan pendekatan intrinsik melalui proses penghayatan kita dapat mengetahui alasan mereka atau seniman menciptakan keindahan melalui hasil seni. Kalau Bagong Kussudiarjo ditanya mengapa ia menciptakan berbagai kreasi tarian baru yang menggambarkan kehidupan nelayan, petani, buruh pabrik, tentu ada berbagai macam jawaban mungkin ia ingin mengabadikan kegiatan masing-masing pekerjaan itu pada zamannya. Karena kelak apabila teknologi maju memasuki wilayah itu kegiatan mereka itu akan lain bentuknya. Atau mungkin ia ingin menunjukkan kepada masyarakat bahwa keindahan itu tidak hanya dapat di kota-kota saja, dan yang menggemari keindahan itu bukan hanya para cendikiawan saja, tetapi di masyarakat, nelayan, buruh pabrik dan petani yang setiap hari berjuang demi sesuap nasi-pun merindukan keindahan.

Teori estetika keindahan adalah Jean M. Filo dalam bukunya “Current Concepts of Art” dikelompokkan dalam tiga kelompok besar, yaitu :
1.Kelompok yang berpendapat bahwa keindahan itu subjektif adanya.
Yakni karena manusianya menciptakan penilaian indah dan kurang indah dalam pikirannya sendiri. Barangkali pernah juga kita dengar pepatah “Des Gustibus Non Est Disputandum” selera keindahan tak bisa diperdebatkan.
2. Kelompok yang berpendapat bahwa keindahan objektif adanya.
Yakni karena keindahan itu merupakan nilai yang intrinsik ada pada suatu objek, artinya seekor kupu-kupu memang lebih indah dari pada seekor lalat hijau.
3. Kelompok yang berpendapat bahwa keindahan itu merupakan pertemuan antara yang subjektif dan yang objektif.
Artinya kualitas keindahan itu baru ada apabila terjadi pertemuan antara subjek manusia dan objek substansi.
H. C Wyatt meneliti alasan-alasan yang biasa diberikan orang apabila mereka mengatakan sesuatu itu indah, dan ia menemukan bahwa banyak sekali orang menganggap sesuatu itu indah karena menyebabkan ia bersosialisasi pada suatu yang pernah mengharukannya dahulu, harapan-harapannya dan seterusnya. Ia menganggap alasan-alasan ini sebagai alasan-alasan non estetik.

Kontemplasi dan Ekstansi
Kontemplasi adalah dasar dalam diri manusia untuk menciptakan sesuatu yang indah yang merupakan suatu proses bermeditasi merenungkan atau berpikir penuh dan mendalam untuk mencari nilai-nilai, makna, manfaat dan tujuan atau niat suatu hasil penciptaan.
Ekstansi adalah dasar dalam diri manusia untuk menyatakan, merasakan dan menikmati sesuatu yang indah.

Manusia menciptakan berbagai macam peralatan untuk memecahkan rahasia gejala alami tersebut. Semuanya ini dilakukan dan hanya bisa terjadi berdasarkan resep atau pemikiran pendahuluan yang dihasilkan oleh kontemplasi. Siklus kehidupan manusia dalam lingkup pandangan ini menunjukkan bahwa kontemplasi selain sebagai tujuan juga sebagai cara atau jalan mencari keserba sempurnaan kehidupan manusia.

Keserasian
Keserasian berasal dari kata serasi dan dari kata rasi, artinya cocok, kena benar, dan sesuai benar. Kata cocok, kena dan sesuai itu mengandung unsur perpaduan,Keserasian berasal dari kata serasi dan dari kata rasi, artinya cocok, kena benar, dan sesuai benar. Kata cocok, kena dan sesuai itu mengandung unsur perpaduan, pertentangan, ukuran, dan seimbang.
Keserasian merupakan bagian atau yang dapat mewujudkan keindahan. Keserasian mengandung unsur pengertian perpaduan , pertentangan, ukuran dan seimbang.Perpaduan misalnya : Lagu atau nyanyian-nyanyian merupakan unsur pertentangan antara suara tinggi-rendah, panjang-pendek, keras-halus yang terpadu begitu rupa sehingga telinga kita dibuat asyik mendengarkan dan hati kita pun merasa puas, tetapi apabila dalam keasyikan itu tiba-tiba terdengar suara yang sumbang kita pun tentunya akan merasa kecewa dalam hal lagu irama yang indah merupakan pertentangan yang serasi.

Kehalusan
Kehalusan dalam pengertian keindahan bagi manusia dimaksudkan sebagai sikap lembut dalam menghadapi orang lain, lembut dalam mengucapkan kata-kata, lembut dalam roman muka, lembut dalam sikap anggota badan lainnya. Hal ini berarti menyangkut kesopanan dan atau keadaban dari sikap manusia dalam pergaulannya baik dalam masyarakat kecil mapun dalam masyarakat luas.
Unsur-unsur atau bagian yang dapat melahirkan sikap halus atau kasar adalah :

a. Anggota Badan
Menurut Alex Gunur dalam bukunya yang berjudul “Etika” menjelaskan bahwa anggota badan yang melahirkan sikap kehalusan atau kasar ialah kaki, tangan, kepala, bahu, mulut, bibir, mata, roman muka orang yang kesadaran etisnya tinggi sikap-sikap kakinya dikendalikan sebaik-baiknya untuk tidak mengganggu atau merugikan orang lain.

b. Bahasa
Tentang perkataan Alex Gunur menjelaskan bahwa perkataan yang tersusun dalam kalimat-kalimat adalah merupakan ungkapan atau gambaran isi hati, maksud keingainan, pendapat/buah pikiran atau sikap kita terhadap orang lain.
Orang yang kesadaran etisnya tinggi bisa memilih kata-kata yang sopan dan penyusunannya juga teratur serta pandai mengatur dan mengendalikan nada irama atau alun suara dalam mengungkapkan isi hati, keinginan atau buah pikiran.

c. Bagian-Bagian Rohaniah
Ada tiga unsur rohaniah yang melahirkan sikap, yakni :
>Pikiran
Dengan pikiran manusia dapat menciptakan pengetahuan, gagasan, pendapat, ide, daya upaya atau akal, teori, pertimbangan, renungan, kesadaran, kebijakan dan sebagainya. Semua itu dapat melahirkan sikap seperti ingin tahu, sikap mengerti, sikap sadar, sikap rasional, apa yang terkandung dalam pikiran dan melahirkan sikap tertentu, misalnya orang yang sedang kusut pikirannya akan tampak pada roman muka yang murung.
>Perasaan
Perasaan mempunyai sifat yang sangat peka dalam menghadapi masalah-masalah hidup yang timbul dalam hubungan pergaulan antara manusia, sebab itu perasaan perlu dikendalikan dengan baik.
>Kemauan
Dengan unsur kemauan manusia dapat menentukan pilihan berbuat atau tidak berbuat sesuatu, berbuat baik atau berbuat tidak baik. Kemauan baik sifatnya luhur dan tidak merugikan orang lain, sebaliknya kemauan buruk akan merugikan orang lain dan dapat menyusahkan diri sendiri amupun orang lain, baik yang menyangkut jiwa, jasmani maupun material, selain itu juga ada kemauan keras, kemauan lunak dan kemauan lemah.

Keindahan menurut Romantik
Dalam buku An Essay on Man (1954), Erns Cassier mengatakan bahwa arti keindahan tidak bisa pernah selesai diperdebatkan.

(Sumber :Buku MKDU Ilmu Budaya Dasar Oleh : Widyo Nugroho, Achmad Muchji Penerbit Gunadarma,http://rahman7syamsuddin.blogspot.com/2010/09/1-prinsip-dasar-ilmu-budaya-dasar.html)

TUGAS IBD BAB 4  

Posted by Taufan Blog's in

. MANUSIA DAN CINTA KASIH .
Pengertian cinta kasih :

Menurut kamus umum bahasa Indonesia karya W.J.S Poerwadarminta, cinta adalah rasa sangat suka (kepada) atau (rasa) sayang (kepada), ataupun (rasa) sangat kasih sangat tertarik hatinya. Sedangkan kata kasih artinya perasaan sayang atau cinta kepada atau menaruh belas kasihan. Dengan demikian arti cinta dan kasih hampir bersamaan, sehingga kata kasih memperkuat rasa cinta. Karena itu cinta kasih dapat diartikan sebagai perasaan suka (sayang) kepada seseorang yang disertai dengan menaruh belas kasihan.

Tiga unsur tentang cinta :

1. Keterikatan : Adanya perasaan untuk hanya bersama dia, segala prioritas untuk dia, tidak mau pergi dengan orang lain kecuali dia.

2. Keintiman : Adanya kebiasaan-kebiasaan dan tingkah laku yang menunjukkan bahwa antara anda dengan dia sudah tidak ada jarak lagi.

3. Kemesraan : Adanya rasa ingin membelai atau dibelai, rasa kangen kalau jauh atau lama tidak bertemu, adanya ucapan-ucapan yang mengungkapkan rasa sayang dan seterusnya.

Menggambarkan 3 unsur dalam segitiga cinta :


Kadang-kadang ada yang keterikatannya sangat kuat, tetapi keintiman atau kemesraannya kurang. Cinta seperti itu mengandung kesetiaan yang amat kuat, kecemburuannya besaar, tetapi dirasakan oleh pasangannya sebagai dingin atau hambar, karena tidak ada kehangatan yang ditimbulkan kemesraan atau keintiman. misalnya cinta sahabat karib atau saudara kandung yang penuh dengan keakraban, tetapi tidak ada gejolak-gejolak mesra dan orang yang bersangkutan masih lebih setia kepada hal-hal lain pada partnernya.

Cinta juga dapat diwarnai dengan kemesraan yang sangat menggejolak, tetapi unsur keintiman dan keterikatannya yang kurang. Cinta seperti itu dinamakan cinta yang pincang, karena garis-garis unsur cintanya tidak membuat segitiga sama sisi, seperti nyata pada gambar berikut :


Lebih berat lagi bila salah satu unsur cinta itu tidak ada, sehingga tidak terbentuk segitiga yang demikian itu tidak sempurna, dan dapat disebut bukan cinta.

Terdapat perbedaan antara cinta dan kasih, cinta lebih mengandung pengertian tentang rasa yang mendalam sedangkan kasih merupakan pengungkapan untuk mengeluarkan rasa, mengarah kepada yang dicintai. Cinta samasekali bukan nafsu. Perbedaan antara cinta dengan nafsu adalah sebagai berikut:

1. Cinta bersifat manusiawi
2. Cinta bersifat rokhaniah sedangkan nafsu bersifat jasmaniah.
3. Cinta menunjukkan perilaku memberi, sedangkan nafsu cenderung menuntut.

Cinta juga selalu menyatakan unsur – unsur dasar tertentu yaitu:

1. Pengasuhan, contohnya cinta seorang ibu kepada anaknya.
2. Tanggung jawab, adalah tindakan yang benar – benar bedasarkan atas suka rela.
3. Perhatian, merupakan suatu perbuatan yang bertujuan untuk mengembangkan pribadi orang lain, agar mau membuka dirinya.
4. Pengenalan, merupakan keinginan untuk mengetahui rahasia manusia.

Menurut Dr. Salito W. Sarwono dalam artikel yang berjudul Segitiga Cinta , bukan cinta segitiga dikatakan bahwa cinta yang ideal memiliki 3 unsur, yaitu:

* Keterikatan, adalah perasaan untuk hanya bersama orang yang dicintai, segala prioritas hanya untuk dia.
* Keintiman, yaitu adanya kebiasaan – kebiasaan dan tingkah laku yang menunjukkan bahwa tidak ada jarak lagi, sehingga panggilan formal diganti dengan sekedar nama panggilan.
* Kemesraan, yaitu rasa ingin membelai atau dibelai, rasa kangen apabila jauh atau lama tak bertemu, ucapan – ucapan yang menyatakan sayang, saling menium, merangkul dan sebagainya.

Dra. Kartini Kartono dalam bukunya Psikologi Abnormal & Pathologi Seks mengemukakan bahwa wanita dan pria dapat disebut normal dan dewasa bila mampu mengadakan relasi seksual dalam bentuk normal dan bertanggung jawab, hubungan seks yang normal mengandung pengertian bahwa hubungan tersebut tidak menimbulkan efek dan konflik psikis bagi kedua belah pihak serta tidak bersifat paksaan. Sedangkan untuk yang bertanggung jawab adalah bahwa kedua belah pihak menyadari konsekuensinya dan bertanggung jawab terhadapnya. Misalnya, mau menikah dan memelihara anak yang menjadi hasil relasi seksual yang dilakukan.

Abnormalitas menurut Dra. Kartini dibagi dalam tiga golongan, yaitu:

1. Dorongan Seksual yang abnormal
* Pelacuran (prostitution) yang pada umumnya dilakukan wanita dalam melayani pria hidung belang karena dorongan ekonomi, kekecewaan dan seterusnya.
* Perzinahan (adultery) merupakan relasi seksual yang dilakukan oleh pria atau wanita yang tidak sah secara agama dan hukum.
* Perkosaan (rape) merupakan perbuatan cabul dengan cara kekerasaan atau paksaan.
* Bujukan (seduction) merupakan bujukab atau rayuan untuk mengajak bersetubuh.
2. Partner Seks yang abnormal
* Homoseksualitas, terhadap sesama jenis.
* zoofilia, terhadap hewan.
* Pedofilia, Terhada anak di bawah umur.
* Geronto-seksualitas, Pria terhadap wanita tua.
3. Dalam pemuasan dorongan seksual

*
o Voyeurism atau Peeping Tom, dilakukan seseorang yang mendapat kepuasan seks dengan melihat orang lain telanjang.
o Transvestutisme, merupakan gejala pathologis yang memekai pakaian lawan jenis.
o Transseksualisme, terjadi pada sesorang yang merasa dirinya memiliki seksualitas yang berlawanan dengan kenyataan.

KASIH SAYANG

Erich Fromm (1983:54) dalam bukunya Semi Mencintai mengemukakan tentang adanya macam macam cinta, yaitu:

1. Cinta Persaudaraan, diwujudkan manusia dalam tingkah atau perbuatannya. Cinta persaudraan tidak mengenal adanya batas – batas manusia berdasarkan SARA.
2. Cinta Keibuan, kasih sayang yang bersumber pada cinta seorang ibu terhadap anaknya.
3. Cinta Erotis, kasih sayang yang bersumber dai cinta erotis (birahi) merupakan sesuatu yang sifatnya khusus sehingga memperdayakan cinta yang sesunguhnya. Namun, bila orang yang melakukan hubungan erotis tanpa disadari rasa cinta, di dalamnya sama sekali tidak mungkin timbul rasa kasih sayang.
4. Cinta Diri Sendiri, yaitu bersumber dai diri sendiri. CInta diri sendiri bernilai positif jika mengandung makna bahwa seseorang dapat mengurus dirinya dalam kebutuhan jasmani dan rohani.
5. Cinta Terhadap Allah

KEMESRAAN

Kemesraan berasal dari kata mesra yang berarti erat atau karib sehingga kemesraan berarti hal yang menggambarkan keadaan sangat erat atau karib. Kemesraan juga bersumber dari cinta kasih dan merupakan realisasi nyata. Kemesraan dapat diartikan sama dengan kekerabatan, keakraban yang dilandasi rasa cinta dan kasih.

Tingkatan kemesraan dapat dibedakan berdasarkan umur, yaitu:

* Kemesraan dalam Tingkat Remaja, terjadi dalam masa puber atau genetal pubertas yaitu dimana masa remaja memiliki kematangan organ kelamin yang menyebabkan dorongan seksualitasnya kuat.
* Kemesraan dalam Rumah Tangga, terjadi antara pasangan suami istri dalam perkawinan. Biasanya pada tahun tahun wal perkawinan, kemesraan masih sangat terasa, namun bisa sudah agak lama biasanya semakin berkurang.
* Kemesraan Manusia Usia Lanjut, Kemsraan bagi manusia berbeda dengan pada usia sebelumnya. Pada masa ini diwujudkan dengan jalan – jalan dan sebagainya.

PEMUJAAN

Pemujaan berasal dari kata puja yang berarti penghormatan atau tempat memuja kepada dewa – dewa atau berhala. Dalam perkembangannya kemudian pujaan ditujukan kepada orang yang dicintai, pahlawan dan Tuhan YME. Pemujaan kepada Tuhan adalah perwujudan cinta manusia kepada Tuhan, karena merupakan inti , nilai dan makna dari kehidupan yang sebenarnya.

Cara Pemujaan dalam kehidupan manusia terdapat berbagai perbedaan sesuai dengan ajaran agama, kepercayaan, kondisi dan situasi. Tempat pemujaan merupakan tempat komunikasi manusia dengan Tuhan. Berbagai seni sebagai manifestasi pemujaan merupakan suatu tambahan tersendiri dalam terciptanya kehidupan yang lebih indah.
Ada tiga tingkat cinta.

Pertama, cinta atas dasar harapan mendapat sesuatu. Yaitu ketika seorang yang mencintai kekasihnya karena menginginkan sesuatu dari kekasihnya itu. Dan sesuatu yang diinginkannya itu biasanya berujud materi.

Kedua, cinta atas dasar mengharap ridho kekasih. Cinta seperti ini lebih tinggi tingkatannya dari yang pertama. Yaitu mencintai kekasih karena semata mengharap ridhonya. Orang yang memiliki cinta tingkat kedua ini akan melakukan apapun secara sukarela dengan tujuan agar kekasih mendapatkan kebahagiaan. Agar kekasih memperoleh kesenangan. Agar kekasih terhindar dari marabahaya, dll. Terkadang ada dia berani mengambil resiko besar dalam melakukan hal-hal tersebut. Terkadang dia bersedia melakukan sesuatu yang konyol dan memalukan. Terkadang dia mau melakukan sesuatu yang tidak masuk akal.

Ketiga, cinta atas dasar mengharap Ridho Allah sekaligus ridho kekasih. Inilah cinta sejati. Inilah cinta tertinggi. Pada cinta jenis kedua (mengharap ridho kekasih), adakalanya orang tersebut melakukan sesuatu dengan tulus namun apa yang dilakukannya itu tidak diridhoi oleh Allah, Sang Pencipta Cinta. Artinya apa yang dilakukannya itu menyimpang dari aturan-aturan agama. Jika demikian adanya, maka dia dan kekasihnya tidak akan merasakan kebahagiaan sejati. Yang dirasakannya hanyalah kesenangan jangka pendek dan bersifat semu.

ttp://gexiiydhiio.wordpress.com/2010/04/23/macam-macam-kasih-cinta/

http://satriowisnu.blog.com/2010/04/18/manusia-dan-cinta-kasih-tugas-ibd/

http://tifany-tifa.blogspot.com/2010/10/pengertian-belas-kasih.html

http://tifany-tifa.blogspot.com/2010/10/cinta-kasih-erotis.html)

TUGAS IBD BAB 3  

Posted by Taufan Blog's in

KONSEPSI ILMU BUDAYA DASAR DALAM KESUSASTRAAN

IBD adalah salah satu usaha mengembangkan kepribadian mahasiswa dwngan cara memperluas wawasan pemikiran serta kemampuan kritikalnya terhadap nilai – nilai budaya. Yang semulanya IBD berasal dari bahasa inggris The Humanities, yaitu istilah latin humanus, yang berati manusiawi, berbudaya, dan halus. Agar orang tersebut dapat mempelajarinya lebih dari itu. Sastra juga didukung oleh cerita. Dengan cerita orang akan lebiyh mudah tertarik, dan dengan cerita orang lebih mudah mengemukakan gagasan – gagasannya dalam bentuk yang tidak normative. Akan tetapi dalam bentuk musik misalnya, kata – kata penciptanya yang tertelan oleh melodinya. Karena seni adalah ekspresi yang sifatnya tidak normatif, seni lebih mudah berkomunikasi. Karena tidak normatif, nilai-nilai yang disampaikannya lebih fleksibel, baik isinya maupun cara penyampaiannya. Hampir disetiap jaman, sastra mempunyai peranan yang lebih penting. Alasan pertama, karena sastra mempergunakan bahasa. Sementara itu, bahasa mempunyai kemampuan untuk menampung hampir semua pemyataan kegiatan manusia. Dalam usahanya untuk memahami dirinya sendiri, yang kemudian melahirkan filsafat, manusia mempergunakan bahasa. Dalam usahanya untuk memahami alam semesta, yang kemudian melahirkan ilmu pengetahuan, manusia mempergunakan bahasa. Dalam usahanya untuk mengatur hubungan antara sesamanya yang kemudian melahirkan ilmu-ilmu sosial, manusia mempergunakan bahasa. Dengan demikian, manusia dan bahasa pada haketnya adalah satu. Kenyataan inilah mempermudah sastra untuk berkomunikasi. Sastra juga lebih mudah berkomunikasi, karena pada hakekatnya karya sastra adalah penjabaran abstraksi. Sementara itu filsafat, yang juga mempergunakan bahasa, adalah abstraksi. Cinta kasih, kebahagian, kebebasan, dan lainnya yang digarap oleh filsafat adalah abstrak. Sifat abstrak inilah yang menyebabkan filsafat kurang berkomunikasi.


ILMU BUDAYA DASAR YANG DIHUBUNGANKAN DENGAN PROSA


Istilah prosa banyak pandanannya. Dalam bahasa Indonesia istilah prosa tadi sering kita terjemahkan menjadi cerita rekaan dan didefinisikan menjadi bentuk serita atau prosa kisahan yang mempunyai pemeran, lakuan, peristiwa dan alur yang dihasilkan oleh daya khayal atau imajinasi, yaitu roman, atau novel, atau cerpen.
Contohnya prosa lama dan prosa baru yang kesusastraannya dari dalam Indonesia.
Prosa lama :
1. Fabel.
2. Legenda.
3. Cerita rakyat (fokslore).
4. Tambo.
5. Cerita pelipur lara.

Prosa baru :
1. Roman.
2. Riwayat.
3. Antologi.
4. Resensi.
5. Kritik.
ILMU BUDAYA DASAR YANG DIHUBUNGKAN DENGAN PUISI

Kepuitisan, keartistikan atau keestetikan bahasa puisi disebabkan oleh kreativitas penyair dalam membangun puisinya dengan menggunakan:

Figura bahasa, seperti gaya personifikasi, metafora, perbandingan, alegori, dsb.
Kata-kata yang ambiquitas, yaitu kata-kata yang bermakna ganda, banyak tafsir.
Kata-kata yang berjiwa, yaitu kata-kata yang sudah di beri suasana tertentu, berisi perasaan dan pengalaman jiwa penyair sehingga terasa hidup dan memukau.
Kata-kata yang konotatif, yaitu kata-kata yang sudah di beri tambahan nilai-nilai rasa dan asosiasi-asosiasi tertentu. Pengulangan, yang berfungsi untuk mengintensifkan hal-hal yang di lukiskan, sehingga lebih menggugah hati.

Contoh :
aku mencintaimu
Aku suka cara mu menatap mataku
Aku suka cara mu menggenggam tanganku
Aku suka cara mu mencium kening ku
Aku suka cara mu mencium pipi ku
Aku suka cara mu memerhatikan ku
Aku suka cara mu mencintai ku
Dan aku suka semua yang ada dirimu duhai cintaku

Nama : Taufan Imam
Npm : 16110830
kelas : 1ka 26

TUGAS IBD BAB 2(lanjutan)  

Posted by Taufan Blog's in

Opini Rawa El Amady
Heboh politiasi agama kembali mencuat di Indonesia ketika ”tokoh” lintas agama tampil di arena politik praktis mengusung issu kebohongan SBY. Para tokoh tersebut mengklaim mewakili rakyat dengan membawa lebel organisasi yang dipimpinnya tanpa suatu proses penjaringan aspirasi lebih dahulu dari anggota organisasinya. Mau tidak mau tindakan yang dilakukan oleh “tokoh” lintas agama tersebut mencerminkan sikap politiasi ketokohannya dan sekaligus politisasi organisasi agama yang dipimpinnya. Para tokoh seharusnya bertindak sebagai broker kebudayaan.
Istilah broker kebudayaan pertama sekali di kemukakan Erik Wolf, (1956) tokoh yang memperkenalkan konsep broker kebudayaan ini mengungkapkan bahwa broker akan memberi gambaran yang jelas jika digunakan pada masyarakat kompleks.
Fungsi broker mewakili satu pihak tetapi sebenarnya dia berada di kedua pihak. Dia harus melayani dua grup kepentingan yang sedang berlaku, kepentingan warganya dan kepentingan nasional sehingga dia harus mengatasi konflik dari keduanya dengan mengkoalisikan kedua kepentingan tersebut. Menjadi buffer dari dua kepentingan tersebut dan memelihara suasana yang dinamis atas tindakan keduanya. Dia menjadi moderator dari kedua kepentingan tadi, peran individu diantara dua tradisi besar atau pada masyarakat plural dikenalnya dengan broker kebudayaan.
Peran penting yang dipegang oleh broker kebudayaan ini adalah komunikasi untuk menjembatani dua tradisi besar. Tradisi besar tersebut bisa antara pendatang dengan komunitas lokal, antara budaya lokal dengan nasional bahkan internasional. Seorang broker kebudayaan akan berkomunikasi bolak balik antar kedua budaya tersebut dengan bahasanya sendiri, walaupun disana terdapat unsur manipulasi informasi dan manipulasi simbol kebudayaan. Karenanya, kedua budaya tersebut bisa berkomunikasi dan beralkuturasi secara baik, sehingga menurut Hopkin (1977) akan terbangunnya kepercayaan dari dua tradisi besar tersebut. Untuk itu, broker kebudayaan membangun komunikasi berdasarkan tradisi besar dan pengetahuan kedua budaya tersebut.
Menurut Geertz, Kiaji sangat cocok dengan terminologinya Wolf karena menjalani komunikasi dengan masa petani, sebagai pemikir islam yang punya pesantren sekalus pengelola dan menempati posisi vokal pada struktur sosial dari tradisi pemikiran monoteisme, menunjukkan toleransi pada sinkretik masyarakat desa. Posisi broker tersebut meletakan dirinya pada prestise sosial tinggi di tengah masyarakat. Namun demikian pada 15 tahun terakhir posisi tersebut agak bergeser karena Kiaji menjadi anggota partai politik lokal. Suatu posisi yang menurut Geertz sebagai suatu yang berbahaya, karena bukanlah politisi professional tetapi hanya mengandalkan kharismatik semata.
Saya harapkan dari para tokoh litnas agama berperan sebagai broker kebudayaan, bisa menjembatani kepentingan masyarakat dengan menkondisikan pembentukan negara bangsa secara utuh. Artinya para tokoh, bukan terlribat dalam politik praktis, tetapi mendorong perbaikan masyarakat dan pemerintah secara menyeluruh. Bahwa broker menjadi perpanjanan tangan masyarakat serta berkomunikasi secara benar dalam proses politik dan kebijakan. Para tokoh selayaknya menghargai proses demokrasi selama lima tahun sekali, bukannya menciptakan suasana panik yang tidak jelas untuk kepentingan siapa.****
B. UNSUR-UNSUR KEBUDAYAAN
Unsur kebudayaan besar(cultural universal): dikemukakan oleh C. Kluckhon ada 7
1. Sistem religius (homo religius)
Merupakan produk manusia sebagai homo religius. Manusia yang memiliki kecerdasan pikiran dan perasaan luhur tanggap bahwa diatas kekuatan dirinya terdapat kekuatan lain yang maha besar. Karena itu manusia takut sehingga menyembahnya dan lahirlah kepercayaan yang sekarang menjadi agama.
2. Sistem organisasi kemasyarakatan (homo socius) Merupakan prodak manusia sebagai homo socius. Manusia sadar bahwa tubuhnya lemah namun memiliki akal maka disusunlah organisasi kemasyarakatan dimana manusia bekerja sama untuk meningkatkan kesejahteraan hidupnya.
3. Sistem pengetahuan (homo safiens) Merupakan prodak manusia sebagai homo safiens. Pengetahuan dapat diperoleh dari pemikiran sendiri maupun dari orang lain.
4. Sistem mata pencaharian hidup dan system ekonomi (homo ekonomicus) Merupakan produk manusia sebagai homo economicus, yaitu menjadikan tingkat kehidupan manusia secara umum terus meningkat.
5. Sistem peralatan hidup dan tehnologi (homo faber) Merupakan produk manusia sebagai homo faber. Bersumber dari pemikirannya yang cerdas dan dibantu dengan tangannya manusia dapat membuat dan mempergunakan alat, dengan alat-alat ciptaannya itulah manusia dapat lebih mampu mencukupi kebutuhannya .
6. Sistem bahasa (homo longuens) Merupakan produk manusia sebagai homo longuens.
7. Sistem kesenian (homo aesteticus) Merupakan hasil dari manusia sebagai homo aesteticus. Setelah manusia dapat mencukipi kebutuhan fisiknya maka dibutuhkan kebutuhan psikisnya seperti perlunya pandangan mata yang indah, suara yang merdu, yang semuanya dapat dipenuhi melalui kesenian.
Kebudayaan itu merupakan keseluruhan dari pengetahuan manusia sebagai mahkluk social, yang digunakan untuk menginterpretasikan dan memahami lingkungan yang dihadapi. Atas dasar itulah para ahli mengemukakan adanya 7 unsur kebudayaan, yaitu sebagai berikut :
1. Unsur Religi
2. Sistem Kemasyarakatan
3. Sistem peralatan
4. Sistem mata pencaharian hidup
5. Sistem bahasa
6. Sistem pengetahuan
7. Seni.
Dalam perkembangannya suatu kebudayaan itu tidaklah bersifat statis (tetap) melainkan bersifat dinamis. Hal ini disebabkan karena berbagai kelompok manusia yang memiliki kebutuhan tertentu saling berinteraksi satu kelompok dengan kelompok lainnya, tentunya melalui interaksi manusia itu terjadi perubahan kebudayaan karena dipengaruhi oleh kebudayaan lainnya.
Contoh-nya dapat kita perhatikan kebudayaan Indonesia pada abad 19 dengan perhatikan kebudayaan Indonesia pada abad 20 (Sekarang) tentunya dapat dilihat perbedaanya. Bahkan perubahan kebudayaan yang dimiliki oleh sangatlah dinamis terutama di daerah perkotaan maju seperti Jakarta, yang kebudayaannya sudah banyak dipengaruhi oleh kebudayaan barat.
Tapi ironi terjadi di masyarakat Indonesia dimana perubahan kebudayaan yang terjadi di Negara ini terlalu besar, bahkan terkesan terlalu menyerap kebudayaan asing, sehingga mengabaikan kebudayaan yang sudah ada. Hal ini dapat dilihat dari cara berkomunikasi, cara berpakaian, dan pola piker yang sangatlah berbeda.
Tentunya hal ini sedikit meresahkan karena banyak kebudayaan asing yang diserap tanpa ditimbang-timbang terlebih dahulu. Bahkan banyak para ahli mengemukakan bahwa kebudayaan yang diserap dengan gamblang dapat berdampak negatif bagi lingkungan sekitar. Maka dari itu saat ini banyaklah usaha-usaha untuk mempertahankan kebudayaan kita, dan menganggap bahwa kebudayaan Indonesia sangat berharga dan harus dilestarikan.
Budaya yang dikembangkan oleh manusia akan berimplikasi pada lingkungan tempat kebudayaan itu berkembang. Suatu kebudayaan memancarkan suatu ciri khas dari masyarakatnya yang tampak dari luar. Dengan menganalisis pengaruh akibat budaya terhadap lingkungan seseorang dapat mengetahui, mengapa suatulingkungan tertentu akan berbeda dengan lingkungan lainnya dan mengasilkan kebudayaan yang berbeda pula.
Beberapa variabel yang berhubungan dengan masalah kebudayaan dan lingkungan:
1. Phisical Environment yaitu lingkungan fisik menunjuk kepada lingkungan natural seperti flora, fauna, iklim dan sebagainya.
2. Cultural Social Environment, meliputi aspek-aspek kebudayaan beserta proses sosialisanya seperti : norma-norma, adat istiadat dan nilai-nilai.
3. Environmental Orientation and Representation, mengacu pada persepsi dan kepercayaan kognitif yang berbeda-beda pada setiap masyarakat mengenai lingkungannya.
4. Environmental Behaviordan and Process, meliputi bagaimana masyarakat menggunakan lingkungan dalam hubungan sosial.
5. Out Carries Produc, Meliputi hasil tindakan manusia seperti membangun rumah, komunitas dan sebagainya.
Seiring dengan perkembangannya, kebudayaan juga mengalami beberapa problematika atau masalah masalah yang cukup jelas yaitu :
1. Hambatan budaya yang ada kaitannya dengan pandangan hidup dan sistem kepercayaan.
2. Hambatan budaya yang berkaitan dengan perbedaan sudut pandang atau persepsi.
3. hambatan budaya yang berkaitan dengan faktor psikologi atau kejiwaan.
4. Masyarakat terpencil atau terasing dan kurang komunikasi dengan masyarakat lainnya.
5. Sikap Tradisionalisme yang berprasangaka buruk terhadap hal-hal yang baru
6. Mengagung-agungkan kebudayaan suku bangsanya sendiri dan melecehkan budaya suku bangsa lainnya atau lebih dikenal dengan paham Etnosentrisme.
7. Perkembangan Iptek sebagai hasil dari kebudayaan.
Sebagaimana yang telah kita ketahui bahwa kebudayaan mengalami perkembangan (dinamis) sesuai dengan perkembangan manusia itu sendiri, oleh sebab itu tidak ada kebudayaan yang bersifat statis. Dengan demikian, kebudayaan akan mengalami perubahan. Adalima penyebab terjadi perubahan kebudayaan yaitu:
1. Perubahan lingkungan alam
2. Perubahan yang disebabkan adanya kontak dengan kelompok lain
3. Perubahan karena adanya penemuan (discovery)
4. Perubahan yang terjadi karena suatu masyarakat atau bangsa mengadopsi beberapa elemen kebudayaan material yang telah dikembangkan oleh bangsa lain ditempat lain.
5. Perubahan yang terjadi karena suatu bangsa memodifikasi cara hidupnya dengan mengadopsisuatu pengetahuan atau kepercayaan baru atau karena perubahan dalam pandangan hidup dan konsepsinya tentang realitas.
Namun, perubahan kebudayaan sebagai hasil cipta, karsa dan rasa manusia adalah tentu saja perubahan yang memberi nilai manfaat bagi manusia dan kemanusian, bukan sebaliknya yaitu yang akan memusnakan manusia sebagai pencipta kebudayaan tersebut.

Sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya
http://ocw.gunadarma.ac.id/course/psychology/study-program-of-psychology-s1/ilmu-budaya-dasar/manusia-dan-kebudayaana

nama : taufan imam susanto
npm : 16110830
kelas : 1ka 26