Rasa optimis itu berakhir saat semua asa bertahan ini telah mencapai puncaknya.
Keadaan tak bernyawa hanya memberikan kehampaan demi kehampaan yang cukup menyiksa.
siapa lagi yang harus menjadi kambing hitam atas ketidakstabilan yang tercipta saat ini.
hawa pun tak berhembus sedikit pun
hampa....
Setiap helaan nafas hanya memancing helaan nafas yang lebih dalam berikutnya.
Alur fikiran pun tak menentu, terpaku atas rasa takut untuk menentukan dan mendefinisikan apa yang terbaik saat ini.
Tekanan saat ini tak bisa ku perkirakan.
membuat setiap hembusan yang keluar terasa sesuatu yang yang menyakitkan.
ini bukan buta, mungkin lebih tepat tidak waras.
dan akhirnay terjadi lagi, kasihan 'dia' atau perasaan tak bernama,
'dia' lagi yang harus ku kambing hitamkan.
maaf, tapi aku pun bingung mencari siapa lagi yang harus ku salahakan atas terbentuknya keadaan ini
maaf....
02.12.11
This entry was posted
on Senin, 02 Januari 2012
at 21.42
and is filed under
bercerita
. You can follow any responses to this entry through the
comments feed
.