serabut rotan  

Posted by Taufan Blog's in

di sepotong malam saat bintang tak menunjukan dirinya, dan bulan hanya berselimut awan , diteras rumahmu yang sedikit basah setelah hujan menunjukan dirinya ,kau menghempaskanku ke dimensi yang berbeda . .

mata kita bertatapan , dalam,erat .. tetapi hati saling mengerang demi memenangi lomba ego yang diadakan atas nama amarah pada saat itu . tanganku dingin , matamu berkacakaca,ingin menghapus butiran air yang mengumpul diatas kelopakmu itu dengan tangan dinginku , hingga butiran itu beku dan takkan ada lagi air yang dapat keluar dari sudut itu.

aku menghampirimu yang duduk dengan melipat kaki dikursi rotan itu , memegang tanganmu yang hanya sepersekian detik karena kau hempaskan dengan luapan amarah itu .

baiklah , kita lanjutkan perhelatan ego ini , aku menjauh , mengambil nafas cukup panjang untuk mennangkan walau tak begitu berpengaruh dengan amarahku yang juga sedang berdiri kokoh mengendalikan diriku.

"kamu ga memikirkan keselamatan aku", itu terlontar dari bibirmu yang sedari tadi hanya menutup rapat. . ingin rasanya ku meneriakan kalimat " aku tidak seceroboh yang kamu kira apabila itu menyangkut keselamatanmu!" tapi tidak, hanya "tidak mungkin aku mambahayakanmu" yang aku lontarkan untuk membalas kalimat yang tersusun dari egomu itu. . perhelatan ego ini semakin saling menyudutkan satu sama lain . tak lagi memikirkan "kita". hanya melontarkan kalimat kalimat yang bertujuan untuk membuat salah satu dari kita bersalah , dan meminta maaf . .

masih berpikiran tak menentu , aku hanya melemparkan alasan alasan ku untuk membuat kau kalah dalam acara yang mengandung 80% emosi. dan kau ? hanya menyabuti rotan yang mencuat dari kursi yang kau duduki itu .

aku marah , aku mengganas, tidakkah kau mendengarkan ku bicara? mendengarkan alasan alasanku yang aku lontarkan sematamata untuk membuatmu reda !? hah!

aku mendekatimu, menurunkan badan , dan berusaha mengambil serabut rotan yang membuatku naik darah !

kau menyembunyikanya dibelakang badanmu .. aku berusaha mengambil , tapi akhirnya kau dan aku tersadar posisi tubuh ku hampir memeluk tubuhmu. waktu terhenti , suara malam, hembusan angin , semuanya terhenti untuk sesaat .

aku kembali , dimensi kau dan aku kembali sama.. .

sesaat, mataku terkunci , bibirku kaku . . hanya memandangmu diam .. dan sesuatu diwajahmu merekah, perlahan semakin sumringah ..senyummu ,

ya perhelatan ini selesai , pluit tanda berkahirnya pertandingan sudah terlihat .. perasaanku terkuras.

terjerembab dalam keindahan tiada batas , mataku masih terkunci , mematung .bulan memang tak ada saat itu tapi didalam pandanganku , aku melihat sepercik cahaya,tentram . . menenangkan ..lebih dari bulan.

dan akupun mencair, ikut sumringah , senyum malu pun terlempar dari aku dan kau . layaknya dua sosok remaja yang baru tahu perasaan yang orang orang sebut cinta.

bagai evolusi komputer dari vacum tube ke microprocessor , kau dan aku berevolusi menjadi "kita".

semua mereda .. ..

inikah cinta? ajaib. .









28 oktober 2011 , in real life ..

Diandra nabila and Taufan Imam. .

This entry was posted on Senin, 02 Januari 2012 at 21.45 and is filed under . You can follow any responses to this entry through the comments feed .

0 komentar

Posting Komentar